kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gedung Putih: Hacker China telah menargetkan infrastruktur pemilu AS


Senin, 10 Agustus 2020 / 10:39 WIB
Gedung Putih: Hacker China telah menargetkan infrastruktur pemilu AS
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man types on a computer keyboard in front of the displayed cyber code in this illustration picture taken on March 1, 2017.REUTERS/Kacper Pempel/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) menuding haker pemerintah China telah menargetkan infrastruktur pemilihan umum AS menjelang pemilihan Presiden AS pada November 2020 mendatang. 

Selain China, Rusia juga dituding tengah mencoba melemahkan kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden.

Mengutip Reuters, Senin (10/8), Panasihat keamanan Gedung Putih, Robert O'Brien mengatakan pada hari Minggu bahwa peretas yang terkait dengan pemerintah China ingin merusak infrastruktur pemilu AS.

Baca Juga: Militer China bersiap menghadapi pertempuran sengit dengan AS di Laut China Selatan

Tuduhan O'Brien ini menunjukkan tingkat yang lebih aktif dibandingkan dugaan campur tangan China sebelumnya.

Sebelumnya, kantor Direktur Inteligen Nasional yang mengatakan, China telah memperluas upaya pengaruhnya dan bahwa Rusia sudah mencoba melemahkan kandidat Demorat Joe Biden.

"Mereka ingin melihat Presiden (Trump) kalah," kata O'Brien di CBS Face the Nation.

Ia melanjutkan, China seperti halnya Rusia dan Iran telah terlibat dalam serangan dunia maya dan phishing dan hal semacam itu sehubungan dengan infrastruktur pemilu AS dan situs web serta sejenisnya.

Baca Juga: Twitter menyatakan minatnya untuk membeli aplikasi China TikTok

Namun China secara konsisten membantah klaim pemerintah AS bahwa mereka meretas perusahaan, politisi atau pun lembaga pemerintah AS.

"Pemilihan presiden AS adalah urusan internal, kami tidak tertarik untuk ikut campur di dalamnya," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang pada bulan April.

O'Brien mengatakan Amerika Serikat telah melihat para peretas mencoba menyusup ke situs web milik kantor Menteri Luar Negeri di seluruh negeri, yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan di tingkat lokal, dan mengumpulkan data tentang orang Amerika.

Baca Juga: Berpotensi diserang Pembom AS, begini persiapan pertahanan udara China

“Ini adalah masalah yang nyata dan bukan hanya Rusia,” katanya. “Akan ada konsekuensi berat bagi negara mana pun yang mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan umum yang bebas dan adil,” sambungnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×