Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Bagi Starbucks, peluncuran gelas merah tahunan berarti menandakan semakin dekatnya liburan musim dingin. Tapi kali ini, peluncuran gelas merah mereka memicu kontroversi.
Sejak muncul pertama kali di 1997, gelas yang biasa menjadi ikon Natal biasanya menampilkan desain sederhana musim dingin. Misalnya saja gambar salju yang minimalis, snowman yang tengah mengedipkan mata, atau ornamen dekoratif lainnya. Setiap tahun, desain yang ditampilkan selalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Nah, gelas merah tahun ini didesain sangat sederhana: berwarna dasar merah dan cranberry berwarna gelap.
Sejumlah pengguna Twitter memuji desain yang minimalis tersebut. Namun, ada juga yang menganggap gelas merah tersebut merupakan "perang terhadap Natal".
Bahkan Donald Trump ikut-ikutan berkomentar mengenai gelas merah Natal Starbucks.
"Tak ada lagi "Selamat Natal di Starbucks. Tak ada lagi. Mungkin kita harus memboikot Starbucks. Saya tidak tahu. Seriusan. Saya tidak peduli. Omong-omong: Itu akhir dari yang tersisa. Siapa yang peduli? Siapa yang peduli?" kata Trump.
Kendati demikian, Starbucks berpendapat, gelas liburan mereka kali ini ditujukan sebagai kanvas kosong bagi pelanggannya untuk menciptakan cerita mereka sendiri. Hal ini terinspirasi oleh desain yang digambar pelanggan pada gelas putih mereka selama beberapa waktu terakhir.
"Di masa lalu, kami bercerita dengan desain gelas liburan kami. Tahun ini, kami ingin menyambut liburan dengan desain murni yang menerima seluruh cerita kami," kata Jeffery Fields, Starbucks Vice Presicent of Design & Content.