Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ROMA. Ribuan orang kembali memadati pusat Kota Roma, Italia, pada Sabtu (4/10/2025) untuk mengikuti aksi unjuk rasa besar mendukung Palestina.
Aksi ini merupakan hari keempat berturut-turut gelombang protes nasional setelah Israel mencegat armada kapal bantuan internasional menuju Gaza dan menahan para aktivis yang terlibat.
Massa membawa spanduk, bendera Palestina, dan meneriakkan slogan “Free Palestine” saat berbaris melewati ikon wisata Colosseum.
Baca Juga: Turki Pulangkan 137 Aktivis Flotilla Gaza yang Ditahan Israel
Penyelenggara aksi menargetkan jumlah peserta mencapai lebih dari satu juta orang.
“Saya datang bersama banyak teman karena kami merasa penting untuk turun ke jalan secara pribadi. Jika kita semua tidak bergerak, maka tidak akan ada perubahan,” ujar Francesco Galtieri, seorang musisi berusia 65 tahun asal Roma.
Sejak Israel mulai menghentikan armada bantuan tersebut pada Rabu (1/10), aksi protes serupa bermunculan di berbagai kota besar di Eropa dan dunia.
Namun, di Italia, demonstrasi terjadi setiap hari di berbagai kota.
Pada Jumat (3/10), sejumlah serikat pekerja di Italia bahkan mengumumkan mogok nasional sebagai bentuk dukungan terhadap misi kemanusiaan ke Gaza.
Penyelenggara mengklaim lebih dari 2 juta orang mengikuti aksi itu, sementara Kementerian Dalam Negeri Italia memperkirakan jumlah peserta sekitar 400.000 orang.
Baca Juga: Trump Memberi Waktu Bagi Hamas Hingga Minggu Malam untuk Mencapai Kesepakatan Gaza
Pemerintah sayap kanan yang dipimpin Perdana Menteri Giorgia Meloni menilai aksi tersebut sebagai bentuk provokasi politik.
Meloni menyindir bahwa sebagian peserta hanya memanfaatkan aksi solidaritas untuk memperpanjang libur akhir pekan.
Pada Sabtu, Meloni juga mengecam para pengunjuk rasa yang diduga menodai patung mendiang Paus Yohanes Paulus II di dekat stasiun utama Roma, lokasi yang kerap menjadi titik aksi kelompok pro-Palestina.
“Mereka mengaku turun ke jalan demi perdamaian, tetapi justru menodai kenangan seorang tokoh besar pembela perdamaian sejati. Ini tindakan memalukan yang dilakukan oleh orang-orang yang dibutakan oleh ideologi,” ujar Meloni dalam pernyataan resminya.
Konflik Gaza kembali memanas setelah serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 warga Israel, menurut data pemerintah Israel.
Baca Juga: Israel Hentikan 13 Kapal Bantuan ke Gaza, Bagaimana Nasib Aktivis Greta Thunberg?
Sejak saat itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 66.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan memicu tudingan genosida yang hingga kini dibantah keras oleh pihak Israel.