Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bill Gates memimpin putaran pendanaan terbaru untuk perusahaan antena satelit Kymeta, dengan investasi sebesar US$ 78 juta atau sekitar Rp 1,13 triliun.
Kymeta yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat (AS), yang menjual antena seukuran kotak piza untuk dipasang di mobil, kereta api, dan kapal, mendapatkan pendanaan total US$ 85,2 juta.
Mereka berencana untuk meluncurkan layanan langganan bulanan untuk internet berbasis satelit kepada pelanggan pemerintah akhir tahun ini.
“Tesisnya di sini adalah untuk memajukan konektivitas secara global. Seluler tidak melakukan itu," kata Presiden dan COO Kymeta Walter Berger kepada Reuters, Selasa (25/8).
Baca Juga: Bill Gates: Hasil tes Covid-19 di Amerika Serikat paling tidak berharga di dunia
Antena buatan Kymeta terutama terhubung dengan satelit di ketinggian orbit yang tinggi, dan dapat terhubung ke tempat-tempat terpencil serta pesawat juga kendaraan yang bergerak.
Berbagai perusahaan, seperti SpaceX milik Elon Musk dan Amazon punya Jeff Bezos, sedang membangun jaringan satelit di orbit rendah Bumi, upaya mahal dan berisiko tinggi yang telah membuat operator satelit OneWeb bangkrut.
Putaran pendanaan Kymeta datang setelah mengakuisisi penyedia layanan satelit Lepton Global Solutions LLC, memperkuat basis pelanggan pemerintah dan mendapatkan akses ke 17 satelit komunikasi di orbit.
Menurut Berger, Kymtea berencana untuk meluncurkan paket berlanggaran antena satelit pada akhir 2020 seharga US$ 1.000 per bulan. Selain itu, Kymeta telah berdiskusi dengan berbagai perusahaan untuk membangun konstelasi satelit orbit rendah Bumi.
Baca Juga: Microsoft beli TikTok seperti piala racun, apa maksud Bill Gates?