kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bill Gates: Hasil tes Covid-19 di Amerika Serikat paling tidak berharga di dunia


Selasa, 11 Agustus 2020 / 04:17 WIB
Bill Gates: Hasil tes Covid-19 di Amerika Serikat paling tidak berharga di dunia
ILUSTRASI. Bill Gates, pendiri raksasa teknologi Microsoft, mengkritik upaya penanganan Covid-19 AS yang dinilai lamban.


Sumber: CNN | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Founder Microsoft, Bill Gates, masih terus menyampaikan kritiknya terkait kebijakan yang diambil pemrintah AS dalam upaya penanganan wabah Covid-19.

Baru-baru ini Gates menyebut sistem pengujian di AS sebagai sebuah kegilaan karena gagal menyelesaikan masalah dan justru menghasilkan kerugian besar.

Dalam wawancaranya dengan CNN, Gates menyoroti lamanya proses penerimaan hasil tes virus corona di AS.

"Anda tidakbisa meminta pemerintah federal untuk meningkatkan pengujian karena mereka hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu," ungkap Gates kepada CNN.

Gates menyarankan, pemerintah perlu membuat website khusus untuk mendata siapa saja yang diprioritaskan untuk menjalani tes. Hal ini akan mempermudah dan mempercepat proses pencegahan.

"Anda membayar miliaran dolar dengan cara yang sangat tidak adil untuk mendapatkan hasil tes paling tidak berhagra dari negara mana pun di dunia," kata Gates.

Menurut Gates, seharusnya warga tidak perlu membayar mahal untuk sebuah tes dengan hasil yang baru keluar beberapa hari kemudian. Bukan cuma itu, hasil tes juga dianggap tidak benar-benar akurat.

Baca Juga: Menurut Bill Gates inilah bahaya besar bagi dunia selain virus corona

Gates juga mengkritik kebijakan lockdown yang dianggap terlambat diambil oleh pemerintah AS. Ia menjadikan negara-negara Eropa yang telah cukup berhasil menerapkan lockdown lebih awal.

"Yang mengesankan adalah bahwa Italia, Perancis, dan Spanyol yang mengalami dampak lebih awal dari AS, telah berhasil menguasai keadaan di fase terburuk dan menjaga wilayah lain untuk tidak terkena dampak yang signifikan,"

Gates membandingkan kondisi antara negara Eropa dengan AS yang sangat jauh berbeda. Di saat wabah mulai merebak, AS masih nekad membuka bar dan tempat hiburan.

Bahkan penggunaan masker juga tidak diwajibkan. Hasilnya saat ini AS menjadi negara dengan catatan korban infeksi terbanyak dan berpotensi akan terus bertambah.

Gates yang saat ini lebih aktif sebagai filantropi telah menyiapkan $1,6 miliar kepada Global Alliance for Vaccines and Immunization. Sebanyak $100 di antaranya akan dialokasikan untuk vaksin virus corona.

Baca Juga: Fakta baru virus corona! Kurangnya air bersih penyebab Covid-19 terus menyebar


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×