kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.844   -104,00   -0,66%
  • IDX 7.424   -67,79   -0,90%
  • KOMPAS100 1.148   -11,00   -0,95%
  • LQ45 908   -12,48   -1,36%
  • ISSI 226   -0,20   -0,09%
  • IDX30 468   -7,19   -1,52%
  • IDXHIDIV20 565   -8,01   -1,40%
  • IDX80 132   -1,10   -0,83%
  • IDXV30 140   -0,55   -0,39%
  • IDXQ30 156   -2,13   -1,34%

Gempa bisa membuat perekonomian Jepang semakin terpuruk


Rabu, 16 Maret 2011 / 14:06 WIB
Gempa bisa membuat perekonomian Jepang semakin terpuruk
ILUSTRASI. Pemerintah kembali mengeluarkan paket kebijakan stimulus ekonomi.. ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc/17.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Kegagalan Jepang dalam mengatasi penyebaran zat radioaktif akibat ledakan nuklir serta guncangan yang terjadi di pasar saham beresiko mengancam perekonomian Jepang.

Memburuknya outlook kinerja Jepang diamini oleh sejumlah analis. Kemarin, Bank of America-Merrill Lynch kembali memangkas prediksi Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang yang sudah tergerus pada kuartal lalu. Sepertinya, langkah serupa juga bakal diambil oleh JPMorgan Chase & Co.

"Kerusakan yang terjadi akibat gempa lebih besar dari yang kita prediksikan. Jika pasar saham terus bergerak volatile dan tingkat produksi perusahaan melorot, maka kondisi itu akan membawa perekonomian Jepang berada dalam taraf yang mengkhawatirkan," jelas Masaaki Kanno, chief Japan economist JPMorgan di Tokyo.

Sejumlah pihak meramal, penurunan harga saham bakal membuat negatif neraca perdagangan perusahaan dan perbankan. Sebab, tahun keuangan fiskal akan segera berakhir pada 31 Maret mendatang. Kendati begitu, adanya pembelian aset oleh pemerintah Jepang serta diluncurkannya paket stimulus ke sistem finansial, dapat meminimalisir kerugian yang ada.

"Dengan mempertimbangkan kondisi darurat yang ada di Jepang saat ini, bank sentral harus melakukan sesuatu yang lebih besar lagi. Ada kemungkinan, Bank of Japan akan menggelar pertemuan direksi untuk menambah stimulus moneter lebih banyak sebelum akhir bulan ini," jelas naomi Hasegawa, senior fixed-income strategist Mitsubishu UFJ Morgan Stanley Securities Co.

Dalam dua hari kemarin, indeks Nikkei 225 Stock Average terjun bebas hingga 16% yang merupakan penurunan terbesar sejak 1987. Kendati begitu, hingga berita ini diturunkan pukul 13.46, indeks Nikkei berhasil rebound dengan kenaikan 5,68% menjadi Rp 9.093,72.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×