Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Tak ingin mengandalkan bisnis game online, Zhou Yahui juga mencari ladang bisnis lain agar bisnisnya semakin membesar. Ia pun gencar ekspansi dengan mengambil alih perusahaan lain. Terbaru, Beijing Kunlun Tech membeli perusahaan browser Opera. Untuk mendanai serangkaian akuisisi, Yahui melepas saham Kunlun di pasar modal. Tak sekadar untuk mencari pendanaan, Yahui yakin dengan menjadi perusahaan terbuka akan memudahkan Kunlun ekspansi ke luar negeri.
Persaingan bisnis game online kian ketat. Zhou Yahui pun menyadari hal ini. Dus, ia menyiapkan serangkaian ekspansi. Hanya saja, butuh dana besar untuk ekspansi. Yahui memutuskan menjual saham perdana Beijing Kunlun Tech.
Kunlun melepas 70 juta saham initial public offering (IPO). Dari aksi korporasi ini, Kunlun meraup dana sebesar RMB 1,42 miliar atau setara US$ 214 juta. Bertindak sebagai penjamin emisi efek dalam IPO adalah China International Capital Corporation (CICC).
Selain dana segar dari pasar modal, Yahui rupanya telah mengantongi dana sebesar RMB 3,7 miliar atau US$ 564 juta. Dana tersebut berasal dari pinjaman bank, dana pribadi milik Yahui dan penggalangan dana.
Ia membutuhkan dana besar untuk ekspansi Kunlun ke luar negeri. Termasuk, akuisisi sejumlah perusahaan yang dapat menyokong bisnis game online.
Yahui getol berinvestasi di perusahaan-perusahaan dagang online atau e-commerce. Misalnya, ia berinvestasi di Chinese Logistics Company Dada senilai sekitar US$ 300 juta.
Selain itu, Yahui juga memiliki saham sebesar 24% di qufenqi.com yakni situs pinjaman untuk siswa di China. Situs tersebut mampu mengumpulkan dana US$ 200 juta.
Terbaru, Yahui baru saja menuntaskan akuisisi Opera Software ASA senilai US$ 1,2 miliar. Lewat laman website Kunlun, ia menjelaskan alasannya membeli Opera. Perusahaan browser internet asal Amerika Serikat tersebut dinilai sebagai perusahaan terkemuka dengan layanan yang telah menjangkau banyak negara.
Cakupan layanannya tidak hanya terbatas di desktop komputer tapi juga di seluler. Opera dinilai dapat menyokong bisnis Kunlun karena memiliki lebih dari 350 juta pengguna internet. Ini akan memudahkan Kunlun merambah pasar game di Amerika dan Eropa.
Selain perusahaan teknologi, Yahui juga berinvestasi di perusahaan modal ventura, bernama Kunnuo Venture Capital Co, Ltd dengan nilai investasi sebesar RMB 30 Juta. Pilihan mendirikan perusahaan modal ventura sebagai perencanaan jangka panjang untuk memperluas bisnis baru.
Ia juga tidak pelit memberikan suntikan modal bagi anak usahanya. Kunlun memberikan tambahan investasi US$ 50 juta untuk Corum Group Ltd yang merupakan anak usaha Kunlun di Hong Kong.
Bukan tanpa perhitungan miliarder muda berusia 39 tahun ini menambah modal ke anak usahanya. Ia ingin memperluas lini bisnis grup, meningkatkan fasilitas, pembelian baru server dan layanan.
Selain itu itu juga mempromosikan pengembangan layanan game online di luar negeri. Termasuk pengembangan perangkat lunak bisnis Kunlun Group.
Di antara serangkaian akuisisi, yang paling menghebohkan adalah keputusan Kunlun mengakuisisi Grindr yakni aplikasi media sosial untuk komunitas sesama jenis pada awal tahun ini. Zhou menghabiskan dana US$ 93 juta untuk mengakuisisi 60% saham Gindr.
Akuisisi ini mengejutkan dan sempat dipertanyakan alasan bisnis di balik akuisisi tersebut, Yahui secara diplomatis mengatakan, pilihannya berinvestasi di Gindr untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Kunlun.
Yahui menginginkan bisnisnya memiliki jangkauan lebih luas. Tidak hanya game online. Tapi juga menjadi media sosial, internet browsing, layanan keuangan online dan video streaming.
Beijing Kunlun Tech menghasilkan pendapatan RMB 1,93 miliar atau setara US$ 296 juta di tahun 2014. Sayangnya, satu tahun kemudian, pendapatan perusahaan tersebut sedikit menurun menjadi US$ 275 juta, meski masih meraup untung sebesar US$ 63,50 juta.
(Bersambung)