kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerah dengan Trump, pebisnis minta Kongres AS mengontrol kebijakan perdagangan Trump


Kamis, 19 September 2019 / 16:04 WIB
Gerah dengan Trump, pebisnis minta Kongres AS mengontrol kebijakan perdagangan Trump
ILUSTRASI. Pengusaha mendesak Kongres AS merebut kembali kontrol yang lebih besar atas kebijakan perdagangan Donald Trump.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kebijakan tarif perdagangan ala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat gerah para pebisnis Negeri Paman Sam. Hampir dua lusin kelompok pengusaha di AS telah bergabung mencoba mengendalikan Trump yang memaksakan kenaikan tarif impor secara sepihak.

Dipimpin Dewan Perdagangan Luar Negeri Nasional AS atau National Foreign Trade Council (NFTC), kelompok-kelompok lobi tersebut telah membentuk Koalisi Reformasi Tarif dan mendesak Kongres AS merebut kembali kontrol yang lebih besar atas kebijakan perdagangan dan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan tarif dagang oleh Trump.

Baca Juga: Murka lagi, Donald Trump: The Fed tidak punya nyali!

Trump, yang telah menjuluki dirinya "Manusia Tarif," telah memberlakukan atau merencanakan tarif untuk baja, aluminium dan hampir semua produkĀ  impor dari China senilai US$ 500 miliar. Kebijakan ini demi mengejar kebijakan "American First" yang bertujuan menyeimbangkan kembali neraca perdagangan AS dengan negara lain.

Presiden NFTC Rufus Yerxa mengatakan konstitusi AS memberi Kongres kekuatan untuk mengatur perdagangan, dan anggota parlemen harus memastikan bahwa tarif hanya digunakan dalam keadaan luar biasa.

"Tidak sejak 1930-an negara kita sangat bergantung pada tarif dalam upaya untuk menjadi pemenang di pasar sambil mengabaikan konsekuensi yang lebih luas untuk industri lain dan ekonomi kita secara keseluruhan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Trump menggertak China agar sepakat sebelum pilpres atau syarat jauh lebih berat

Ke-23 kelompok pengusaha itu menguraikan keprihatinan mereka dalam sebuah surat kepada dua komite Kongres AS yang mengawasi perdagangan luar negeri.

"Jelas bahwa banyak tindakan tarif administrasi selama dua tahun terakhir telah memiliki efek yang signifikan terhadap harga domestik dan telah menyebabkan pembalasan yang luas terhadap ekspor kita," tulis kelompok itu. Mereka mengingatkan bahwa kebijakan kenaikan tarif lanjutan yang masih dalam pertimbangan dapat menimbulkan kerugian lebih lanjut.

Surat itu ditandatangani oleh asosiasi perdagangan besar AS, termasuk Asosiasi Produsen Bahan Makanan, Federasi Eceran Nasional, Asosiasi Pembuat Mobil Global, dan Asosiasi Dealer Otomotif Internasional Amerika.

Inisiatif ini muncul ketika rasa frustrasi telah tumbuh akibat penggunaan langkah-langkah sepihak Presiden Trump mengenakan tarif impor dengan sering memakai dalah "masalah keamanan nasional," dan menyimpulkan perjanjian perdagangan dengan sedikit atau tanpa konsultasi dengan Kongres AS.

Pejabat pemerintahan Trump bersikeras tarif pada China dibayar oleh China. Namun nyatanya, petani AS, pengecer, produsen dan lain-lain menyatakan bea masuk berdampak pada industri mereka. Kebijakan tarif impor ini juga telah berulang kali mengguncang pasar keuangan.

Baca Juga: Donald Trump: AS-Jepang capai kesepakatan awal tarif perdagangan

Kelompok-kelompok pengusaha itu mendesak anggota parlemen untuk melakukan tinjauan yang kuat terhadap kebijakan Presiden Trump. Kelompok tersebut juga menyatakan siap untuk bekerja sama pada undang-undang yang akan mengekang kewenangan Trump.

Pembuat undang-undang AS sedang mempertimbangkan beberapa undang-undang yang akan membatasi otoritas Trump berdasarkan Bab 232 dari Undang-Undang Perluasan Perdagangan tahun 1962.

Kevin Brady, perwakilan Kongres AS dari Partai Republik mengatakan, Kongres AS ingin memaksimalkan perannya dalam kebijakan perdagangan, tetapi tidak ada konsensus tentang bagaimana melakukan itu.

Baca Juga: Pembicaraan tingkat deputi perdagangan AS dan China akan digelar Kamis pekan ini

Pada saat yang sama, ia mengatakan para pembuat undang-undang menyetujui perlunya menantang Tiongkok, tetapi ia optimistis Washington dan Beijing akhirnya mencapai kesepakatan perdagangan.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×