Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Miliarder asal India, Gautam Adani mencatat rekor sebagai orang terkaya kedua di dunia dari Asia. Untuk mencapai posisi tersebut, Adani menggeser Mantan Bos Amazon Jeff Bezos dari posisi kedua orang terkaya sejagat versi Bloomberg Billionaires Index.
Adani tercatat sebagai miliarder yang kekayaannya melesat paling tinggi di dunia pada tahun 2022 dibandingkan para miliarder lainnya. Kenaikan kekayaan Adani tergolong fantastis.
Pada awal 2022, Adani tercatat sebagai orang terkaya ke-14 di Bloomberg Billionaires Index. Sekarang Adani tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 146,8 miliar atau setara Rp 2.192 triliun (kurs Rp 14.935). Sementara posisi orang paling kaya di dunia Elon Musk memiliki kekayaan US$ 263,9 miliar atau setara Rp 3.941 triliun.
Saham andalan yang mendorong kenaikan kekayaan Adani adalah Enterprises Ltd, yang melonjak mencetat rekor pada pekan ini. Dan Beberapa saham perusahaan grupnya telah naik lebih dari 1.000% sejak 2020.
Baca Juga: Orang Terkaya Ketiga di Dunia Keranjingan Bisnis Energi Terbarukan
Sementara posisi orang terkayaa ketiga jatuh ke Bezos dengan selisih kekayaan sebesar US$ 19 juta pada penutupan perdagangan Jumat (16/9) kemarin. Hal itu terjadi karena aksi penjualan saham teknologi yang menekan kekayaan para miliarder Amerika. Tercatat saham Amazon Inch telah terkoreksi 26% sejak awal 2022.
Adani pertama kali menyalip taipan Mukesh Ambani dari India sebagai orang Asia terkaya pada Februari 2022, menjadi miliarder paling kaya di Asia pada April dan melampaui Bill Gates dan Bernard Arnault dari Prancis dalam dua bulan terakhir.
Ini adalah pertama kalinya seseorang dari Asia menonjol di eselon teratas indeks kekayaan dunia, yang telah didominasi oleh pengusaha teknologi AS.
Adani, 60 tahun, putus kuliah untuk mencoba peruntungannya di industri berlian Mumbai pada awal 1980-an sebelum beralih ke batubara dan pelabuhan.
Baca Juga: Orang Terkaya Asia Gautam Adani Geser Orang Terkaya Eropa di Daftar Miliarder Dunia
Konglomeratnya telah berkembang ke segala hal mulai dari bandara hingga pusat data, semen, media, dan energi hijau, dengan fokus pada bidang-bidang yang dianggap penting oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk memenuhi tujuan ekonomi jangka panjang India.
Adani memiliki perusahaan operator pelabuhan dan bandara sektor swasta terbesar di India, distributor gas kota dan penambang batubara adalah bagian dari kerajaan Adani, yang juga bertujuan untuk menjadi produsen energi terbarukan terbesar di dunia.
Tahun lalu, ia berjanji untuk menginvestasikan US$ 70 miliar dalam energi hijau, sebuah poros yang telah dikritik oleh beberapa orang sebagai pencucian hijau mengingat begitu banyak pendapatan kelompok itu masih berasal dari bahan bakar fosil.