Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro
SINGAPURA. Perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura, GIC, semakin gesit memburu aset properti di luar negeri. Aksi teranyar, GIC mengakuisisi 50% saham kompleks perkantoran Broadgate milik Blackstone Group LP.
Dalam transaksi itu, GIC membeli klaster 17 gedung perkantoran, gerai belanja dan restoran, yang mencakup 4,7 juta meter persegi. Kompleks perkantoran itu berlokasi di London, salah satu pusat keuangan dunia. Blackstone bersedia menjual 50% sahamnya di Broadgate dengan nilai transaksi £ 1,7 miliar atau US$ 2,8 miliar.
Bukan kali ini saja GIC ekspansi ke aset properti premium. Pada tahun lalu, perusahaan yang mengelola dana lebih dari US$ 100 miliar, termasuk memiliki saham di Citigroup Inc dan UBS AG, ini berinvestasi pada menara perkantoran di kawasan finansial San Francisco. GIC juga menjadi bagian dari kelompok investor yang membeli kantor pusat Time Warner Inc di New York.
Manajemen GIC menyatakan, properti akan memberikan mereka sebuah kombinasi menarik atas pendapatan jangka panjang yang stabil. "Hal ini dapat menciptakan nilai tambah melalui pengelolaan yang aktif, reposisi bangunan kantor serta meningkatkan tawaran ritel dan rekreasi," ujar Christopher Morrish, Kepala GIC Real Estate wilayah Eropa, mengutip Bloomberg, Rabu (25/12).
Selama 20 tahun, GIC mencatatkan tingkat imbal hasil (return) riil tahunan sebesar 4% pada 31 Maret 2013, naik dari return setahun sebelumnya sebesar 3,9%.
Dalam transaksi terakhir, GIC juga meneken joint venture dengan British Land Co, yang akan mempertahankan 50% kepemilikan di Broadgate.
"Investasi besar GIC bersama kami di Broadgate mendukung keyakinan kami dalam mengembangkan properti yang berkualitas dan potensial," kata Chris Grigg, Chief Executive Officer (CEO) British Land, dalam sebuah pernyataan.
Menurut laporan Savills Plc, investor dari Asia Pasifik adalah pembeli real estate paling dominan di London selama enam bulan pertama tahun ini. Broker properti Cushman & Wakefield Inc memperkirakan tarif sewa properti di London naik 6,4% di tahun depan.
GIC menempatkan 10% dananya di investasi properti global. Porsi investasi properti juga berada di peringkat teratas dalam daftar investasi pengelola dana milik Pemerintah Singapura itu, melampaui instrumen di sektor jasa finansial dan komoditas.
Kepemilikan itu tidak berubah dari posisi setahun sebelumnya. Menurut Sovereign Wealth Institute yang berbasis di Las Vegas, GIC berada di posisi delapan besar pengelola dana pemerintah di dunia dengan estimasi aset mencapai US$ 285 miliar.