Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK turut menerpa perusahaan teknologi asal China, Xiaomi.
Xiaomi Corp China mengumumkan telah mulai merumahkan pekerja di bisnis ponsel pintar dan layanan internetnya.
Kebijakan PHK di Xiaomi ini menambah panjang daftar perusahaan teknologi asal China yang memangkas para pekerja saat negara itu tengah memerangi wabah Covid-19 yang tak kunjung berakhir.
Seorang juru bicara perusahaan Xiaomi mengatakan pada hari Selasa bahwa kebijakan "optimalisasi personel dan perampingan organisasi" akan "mempengaruhi kurang dari 10% dari total tenaga kerja",
Selain itu ia menambahkan bahwa mereka yang terkena dampak PHK telah diberikan kompensasi sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan setempat.
Platform media sosial China, termasuk Weibo, Xiaohongshu dan Maimai, telah dibanjiri postingan tentang adanya PHK massal Xiaomi pada minggu ini.
Media lokal China pertama kali melaporkan pada hari Senin (19/120 bahwa PHK akan mempengaruhi 15% dari penghasilan Xiaomi, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Banyak perusahaan teknologi besar di China termasuk Tencent Holdings dan Alibaba Group telah memberhentikan pekerjanya dalam beberapa bulan terakhir karena perekonomian China tengah terperosok ke dalam akibat kebijakan lockdown di beberapa wilayah karena kebijakan zero Covid-19.
Baca Juga: Twitter Banjir Gugatan Karyawan Pasca PHK Massal oleh Kebijakan Elon Musk
Saat ini Xiaomi memiliki 35.314 staf yang tercatat hingga 30 September 2022.
Mengutip laporan South China Morning Post, dari jumlah pekerja itu lebih dari 32.000 berada di China daratan.
Langkah terbaru PHK karyawan ini dapat mempengaruhi ribuan pekerja lain, yang banyak di antaranya baru saja bergabung dengan perusahaan selama perekrutan yang dimulai pada tahun Desember 2021 lalu.
Xiaomi pada bulan November 2022 lalu melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 9,7%,
Penurunan pendapatan terjadi lantaran mereka terpukul oleh kebijakan pembatasan Covid-19 China ditambah dengan melemahnya permintaan konsumen.
Baca Juga: Penjualan Smartphone Merosot, Xiaomi PHK 15% Tenaga Kerjanya
Saat ini pendapatan Xiaomi dari penjualan ponsel pintar, yang mencapai sekitar 60% dari total penjualannya.
Nah penjualan ponsel ini menurut laporan Xiaomi telah turun 11% dari tahun ke tahun.