Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi membaik di tahun depan dan akan mendorong The Federal Reserve menaikkan suku bunganya. Goldman Sach memperkirakan Bank Sentral AS akan mengerek suku bunganya empat kali di 2018.
Goldman Sach sendiri merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS di tahun depan. Bank investasi yang bermarkas di New York ini memperkirakan ekonomi AS tahun depan bakal tumbuh lebih tinggi yakni 2,5% dengan tingkat pengangguran yang akan menurun menjadi 3,7% di akhir 2018.
Sebelumnya, Goldman Sach memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,4% pada 2018. Goldman juga meramalkan peluang risiko resesi ekonomi dalam waktu dekat di AS waktu sangat terbatas. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat akan mendorong kenaikan upah dan inflasi.
Tingkat pengangguran Negeri Paman Sam tercatat sebesar 4,1% pada bulan Oktober 2017. Angka pengangguran itu akan makin mengecil dan bisa mencapai 3,5% pada akhir 2019. Bila tercapai, itu akan menjadi tingkat pengangguran terendah sejak akhir 1960-an.
Sedangkan tingkat inflasi inti, diperkirakan akan meningkat 50 basis poin menjadi 1,8% pada akhir tahun depan. "Pasar tenaga kerja yang ketat dan gambaran inflasi yang lebih normal akan mendorong The Fed menaikkan suku bunga empat kali pada tahun depan," kata Kepala Ekonomi Goldman Sach Jan Hatzius seperti dikutip Bloomberg.
Di bawah kepemimpinan Janet Yellen, The Fed telah empat kali menaikkan suku bunga yang dimulai pada akhir 2015. Pada bulan Desember 2017, The Fed memberi sinyal kenaikan bunga lagi.
Mulai Februari tahun depan, Jerome Powell akan menggantikan Yellen memimpin bank sentral yang paling berpengaruh sedunia itu. Namun kebijakan moneter The Fed diperkirakan tidak akan banyak berubah.
Sebab, Powell dikenal sebagai pendukung Yellen dalam penentuan kebijakan suku bunga yang cenderung hati-hati. Powell merupakan salah satu anggota Dewan Gubernur The Fed periode sekarang. Di The Fed, Powell lebih banyak mengurusi soal peraturan keuangan.
Presiden AS Donald Trump kemudian menominasikan Powell menjadi Gubernur The Fed periode mendatang menggantikan Yellen yang habis masa jabatannya pada awal Februari 2018.