Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Amazon.com Inc tengah bersaing dengan Google Inc di bisnis penyimpanan data untuk deoxyribonucleic acid (DNA) manusia. Kedua perusahaan berbasis internet ini mengatakan bahwa penyimpanan data untuk DNA manusia ini akan membantu para ilmuwan terus mengembangkan penemuan medis.
Bisnis penyimpanan data DNA manusia ini merupakan bagian dari bisnis cloud computing. Institusi pendidikan dan perusahaan kesehatan kini punya dua pilihan, yakni antara bisnis cloud Google Genomics atau Amazon Web Services.
Menurut hasil wawancara dengan para periset, konsultan industri dan analis, kedua bisnis jasa ini merupakan dua pemain besar bisnis genomik. Pertumbuhan pesat bisnis penyimpanan data DNA ini dipicu oleh pengobatan personal.
Ini merupakan cara pengobatan yang mendasarkan perawatan pada profil DNA pasien. Cara pengobatan ini tentu memerlukan jumlah data yang sangat besar untuk menentukan respon profil genetik tertentu terhadap jenis perawatan yang berbeda.
Beberapa universitas dan pabrikan obat telah memulai proyek untuk rangkaian genom dari ratusan ribu orang. Genom manusia terdiri dari DNA lengkap dan materi genetik yang ditemukan pada hampir seluruh sel tubuh.
Para klien ini melihat Google dan Amazon menawarkan penyimpanan data genomik lebih baik ketimbang menyimpan di komputer sendiri. Dengan penyimpanan di cloud, data lebih aman, murah dan lebih mudah dipindahkan.
Pasar genomik mencapai US$ 100 juta hingga US$ 300 juta secara global saat ini. Daniel Ives, analis FBR Capital mengatakan bahwa pasar genomik bisa tumbuh hingga US$ 1 miliar dalam tiga tahun ke depan.
Dalam tiga tahun, total pasar cloud bisa menawarkan pendapatan antara US$ 50 miliar hingga US$ 75 miliar per tahun. Saat ini, total pasar cloud mencetak pendapatan US$ 30 juta. "Cloud merupakan masa depan sektor ini," kata Craig Venter, peneliti rangkaian genom manusia pada sekitar tahun 1990.
Human Longevity Inc, perusahaan milik Venter baru-baru ini memindahkan data genomik dari server ke J. Craig Venter Institute di Rockville, Maryland. Dia mengatakan, pemindahan ini sangat lambat.
Para ilmuwan harus mengirim thumb drive lewat FedEx dan kurir. Kini, Venter menggunakan jasa Amazon Web Services. Amazon mengutip sekitar US$ 4 hingga US$ 5 per bulan untuk penyimpanan genom penuh manusia. Google menawarkan harga antara US$ 3 – US$ 5 per bulan.
Kedua perusahaan sekaligus menawarkan perangkat analisis yang bisa menyortir misalnya obat yang pas, atau varian DNA yang bisa memprediksi risiko penyakit. "Di server universitas lokal, perlu waktu berbulan-bulan untuk analisis mendalam, tapi misalnya di Amazon, mereka hanya bertanya, perlu seberapa cepat, dan mereka melakukannya," kata Dr. Gerard Schellenberg, Kepala Proyek Penelitian Alzheimer di University of Pennsylvania.