Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ride-hailing dan layanan pengantaran berbasis di Singapura, Grab Holdings Ltd (NASDAQ: GRAB), pada Senin (9 Juni 2025) menegaskan bahwa mereka tidak sedang melakukan pembicaraan dengan rival asal Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO), terkait potensi akuisisi.
Pernyataan resmi ini disampaikan Grab menyusul berbagai laporan media yang menyebutkan adanya rencana pembelian GoTo dengan nilai transaksi mencapai US$7 miliar.
Grab Tegas: Tidak Ada Kesepakatan atau Pembicaraan
Dalam pengajuan dokumen ke bursa saham AS, Grab menepis rumor tersebut dengan menyatakan, “Ada laporan media bahwa kami sedang dalam pembicaraan untuk transaksi potensial dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Saat ini, tidak ada diskusi antara kedua pihak dan Grab belum menandatangani kesepakatan apa pun.”
Pernyataan ini sekaligus membantah laporan Reuters pada bulan lalu, yang mengutip dua sumber anonim dan menyebutkan bahwa Grab telah menunjuk penasihat keuangan untuk mengkaji rencana akuisisi GoTo pada kuartal kedua tahun ini.
Baca Juga: Dicecar Otoritas Bursa AS, Grab Holding Buka Suara Soal Rumor Merger dengan GOTO
Laporan serupa juga muncul dari Bloomberg pada Jumat lalu, yang mengindikasikan bahwa lembaga dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, tengah mempertimbangkan peran dalam transaksi tersebut.
Namun, Direktur Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, membantah kabar tersebut. Dalam pernyataannya kepada media daring Tempo, ia menyatakan bahwa "tidak ada pembahasan terkait akuisisi Grab terhadap GoTo."
GoTo Juga Membantah Kabar Akuisisi
Menanggapi spekulasi pasar, GoTo juga mengeluarkan pernyataan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari yang sama. Perusahaan menegaskan kembali bahwa "tidak ada perjanjian dengan pihak mana pun mengenai transaksi akuisisi."
GoTo menambahkan bahwa mereka akan tetap selektif dan disiplin dalam alokasi modal, dengan fokus pada pertumbuhan organik yang menguntungkan. “Kami akan terus menjaga standar tinggi dalam penggunaan modal dan bersikap selektif terhadap peluang pertumbuhan anorganik, sesuai dengan kerangka kerja alokasi modal kami,” demikian pernyataan resmi GoTo.
Baca Juga: Grab Singapura Bantah Akan Akuisisi Gojek Indonesia
Grab Fokus pada Pertumbuhan dan Pelayanan di Indonesia
Meski menolak isu akuisisi, Grab menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pasar strategis dalam ekspansi bisnisnya di Asia Tenggara. Dalam keterangannya, Grab menyatakan akan terus melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra merchant di Indonesia.
Sebagai tambahan, Grab juga melaporkan pertumbuhan positif kinerja bisnisnya. Nilai Gross Merchandise Value (GMV) untuk layanan on-demand meningkat 19% pada April dan Mei 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah perjalanan mobilitas (rides) juga meningkat 23% selama dua bulan tersebut.