kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gubernur BoJ mendukung pemerintah Jepang yang ingin upah pekerja naik 3% lebih cepat


Jumat, 22 Juni 2018 / 09:38 WIB
Gubernur BoJ mendukung pemerintah Jepang yang ingin upah pekerja naik 3% lebih cepat
ILUSTRASI. Gubernur bank sentral Jepang


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINTRA. Gubernur bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda mendukung imbauan pemerintah Jepang bagi para pengusaha untuk menaikkan upah karyawan sebesar 3% per tahun untuk membantu bank sentral memenuhi target inflasi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (21/6), Kuroda mengungkapkan permintaan pemerintah Jepang kepada para pengusaha untuk menaikkan gaji karyawan tergolong tepat. Hal ini ia ungkapkan selama diskusi panel di forum Bank Sentral di Sintra, Portugal. Meskipun laju kenaikan upah Jepang telah meningkat pada 2018, upah tetap merupakan mata rantai yang hilang dalam dorongan bank sentral untuk mendapatkan target inflasi 2%.

"Sementara peningkatan produktivitas tenaga kerja adalah sekitar 1%, itu berarti kenaikan upah 3% diperlukan untuk konsisten dengan target inflasi 2%," kata Kuroda pada panel dengan Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, Presiden ECB Mario Draghi dan Reserve Gubernur Bank of Australia Philip Lowe, dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/6).

Pemerintah Jepang sebenarnya telah meminta pelaku bisnis untuk menaikkan upah dalam lima tahun terakhir dan tahun ini mendesak kenaikan upah 3%. Setiap tahunnya, pemerintah Jepang telah menaikkan upah minimum sebesar 3%, namun kali ini Kuroda mendesak kenaikan dilakukan lebih cepat.

Dengan inflasi yang tetap rendah, BOJ minggu lalu mempertahankan target pembelian aset yang agresif. Inflasi Jepang per April tercatat berada di level 0,7%, sementara inflasi inti kurang dari setengah menuju tujuan, tanpa percepatan yang diharapkan oleh ekonom ketika data Mei dirilis pada hari Jumat.

BoJ saat ini masih memiliki program pembelian aset besar-besaran, dengan pedoman membeli sekitar ¥ 80 triliun obligasi pemerintah Jepang per tahun, meskipun tingkat pembelian sebenarnya telah turun jauh di bawah tingkat itu.




TERBARU

[X]
×