Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MILAN. Gucci menghadirkan suasana magis dari matahari terbenam musim panas di Milan Fashion Week pada Jumat (20/9), dengan koleksi penuh warna yang terkadang mengingatkan pada gaya tahun 1960-an.
Direktur kreatif Sabato De Sarno membuka acara untuk koleksi musim semi/musim panas 2025 yang diberi nama "Casual Grandeur", dengan jaket ber-zip yang dirancang rapi dan celana panjang berpotongan depan yang dibuka di bagian bawah, dipasangkan dengan sneakers.
Baca Juga: Perusahaan Barang Mewah Tak Lagi Wah
Para model tampil mengenakan gaun draperi atau tanpa lengan dalam berbagai warna yang dihiasi gesper emas, serta gaun renda transparan.
Beberapa tampilan mencerminkan gaya 1960-an dengan rok A-line pendek, jaket yang terstruktur, dan celana pendek.
Mantel panjang dikenakan di atas tank top dan celana denim panjang, sementara beberapa mantel dihiasi dengan pinggiran berkilauan.
Model-model berjalan di atas catwalk merah dengan pencahayaan yang berubah dari putih hingga warna hangat, menggambarkan "momen ketika matahari tenggelam ke laut pada akhir hari di bulan Agustus", menurut De Sarno dalam catatan acaranya.
Baca Juga: Diskon Besar Produk Barang Mewah di Toko Online China
“Ini adalah momen di mana kita menemukan diri kita. Koleksi ini adalah penghormatan untuk momen-momen itu, dan undangan untuk berhenti, mencari momen Anda sendiri," ujar De Sarno.
Pertunjukan ini menarik perhatian selebriti seperti pemenang Oscar Jessica Chastain dan bintang tenis Italia, Jannik Sinner, yang saat ini menjadi petenis peringkat satu dunia.
Aksesoris dalam koleksi ini termasuk topi musim panas besar, beragam tas tangan, dan alas kaki yang bervariasi dari sepatu loafer dan boots hingga platform dengan tumit transparan.
Palet warna De Sarno mencakup abu-abu, cokelat, berbagai nuansa hijau, putih, oranye, dan merah.
Baca Juga: Saham-Saham Barang Mewah di Bawah Tekanan Perlambatan Ekonomi China
Sejak mengambil alih dari desainer sebelumnya, Alessandro Michele, yang dikenal dengan gaya eklektik dan netral gender, De Sarno telah merancang ulang Gucci dengan pendekatan desain yang lebih ramping dan minimalis.
“Setahun kemudian, koleksi ini menunjukkan perjalanan konstruksi yang sempurna,” ujar De Sarno, yang pertama kali memamerkan karya Gucci-nya setahun lalu.
Gucci, merek terbesar di bawah naungan Kering, menyumbang setengah dari penjualan grup mewah asal Prancis tersebut.
Pada bulan Juli, Kering melaporkan penurunan penjualan kuartal kedua yang lebih besar dari perkiraan dan memprediksi semester kedua yang lemah, karena grup tersebut berupaya membangkitkan kembali energi Gucci di tengah permintaan yang lesu dari pembeli asal China.