Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - YORDANIA. Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi menuding, mantan putra mahkota Yordania berusaha memobilisasi para pemimpin suku untuk melawan pemerintah.
Melansir BBC, Pangeran Hamzah bin Hussein dituding bekerja dengan "entitas asing" untuk mengguncang negara.
Sang pangeran sebelumnya merilis dua video ke BBC, mengklaim dia ditahan di bawah tahanan rumah.
Dia membantah konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi dan ketidakmampuan dalam memimpin negara.
Enam belas orang, termasuk mantan penasihat Raja Abdullah dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap pada Sabtu karena diduga mengancam keamanan.
Baca Juga: Yordania mengecam perilaku warga Israel yang masuki Masjid Al-Aqsa tanpa izin
Dalam videonya, Pangeran Hamzah, saudara tiri raja, mengatakan dia telah diberitahu bahwa dia tidak dapat keluar atau berkomunikasi dengan orang lain.
Langkah tersebut diperkirakan diambil menyusul kunjungan pangeran ke para pemimpin suku, di mana dia dikatakan telah berhasil mengumpulkan beberapa dukungan.
Sang ibu, Ratu Noor, yang merupakan kelahiran Amerika, mengatakan dia berdoa untuk apa yang dia sebut sebagai korban tak bersalah dari "fitnah jahat".
Baca Juga: Putri Saddam Hussein picu krisis diplomatik pasca muncul di TV, ini penyebabnya
Menurut kantor berita negara, Petra, menanggapi dampak buruk pada hari Minggu, Safadi mengatakan Pangeran Hamzah telah menggunakan video tersebut untuk memutarbalikkan fakta dan memicu empati.
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pangeran telah berhubungan dengan pihak asing tentang destabilisasi negara dan telah diawasi selama beberapa waktu.
Pangeran Hamzah dituduh berusaha memobilisasi "pemimpin klan" untuk melawan pemerintah.
Tapi plot itu telah "dihentikan sejak awal", tulis Petra mengutip pernyataan wakil PM tersebut.