Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang pemilik wallet Bitcoin anonim akhirnya mendapatkan akses kembali ke asetnya senilai US$3 juta setelah terjebak tanpa kata sandi selama 11 tahun.
Mengutip unilad.com, wallet tersebut menyimpan 43,6 BTC, yang pada saat pemiliknya kehilangan akses hanya bernilai sekitar US$3,000 hingga US$4,000.
Namun, dengan kenaikan harga Bitcoin lebih dari 20,000 persen selama dekade terakhir, nilai tersebut kini mencapai jutaan dolar, mendorong pemiliknya untuk mencari bantuan seorang pakar keamanan.
Joe Grand, Hacker Profesional, Menemukan Solusi
Sang pemilik wallet menghubungi Joe Grand, seorang insinyur listrik yang dikenal sebagai 'Kingpin' di dunia online, untuk membantunya mengakses wallet yang terkunci.
Baca Juga: Solana, Blockchain Terpopuler Ketiga Melejit Berkat Popularitas AI Memecoin
Grand, yang sebelumnya berhasil membantu pemilik lainnya memulihkan akses ke cryptocurrency senilai lebih dari US$2 juta pada tahun 2022, memutuskan untuk membantu kasus ini.
Menurut Grand, banyak orang yang menghubunginya untuk meminta bantuan membuka akses ke wallet cryptocurrency yang terlupa, namun ia memilih untuk hanya menangani kasus-kasus tertentu dengan berbagai pertimbangan.
Untuk kasus ini, Grand menggunakan keterampilan khusus dalam menganalisis sistem keamanan dan membongkar kode perangkat lunak pembuat kata sandi yang digunakan oleh pemilik wallet.
Metode Grand: Membongkar Kode Generator Kata Sandi
Sebelumnya, pemilik wallet menggunakan generator kata sandi acak bernama RoboForm untuk menciptakan kata sandi yang rumit demi keamanan maksimal. Ironisnya, tingkat perlindungan yang tinggi tersebut membuat pemilik akhirnya lupa kata sandi dan kehilangan akses ke wallet miliknya.
Baca Juga: Elon Musk Peringatkan Kebangkrutan Amerika, Ini Alasannya
Grand berhasil menemukan bahwa versi lama dari RoboForm tidak sepenuhnya menghasilkan kata sandi secara acak.
Berdasarkan temuannya, kata sandi yang dihasilkan perangkat lunak tersebut sebenarnya dapat diulangi jika waktu pembuatan dikendalikan.
Grand menggunakan alat dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) untuk mengurai kode RoboForm dan memanipulasi pengaturan waktu kembali ke tahun 2013, saat kata sandi wallet pertama kali dihasilkan.
Proses Pencarian Kata Sandi
Grand dan rekannya, Bruno, kemudian menciptakan jutaan kemungkinan kata sandi berdasarkan parameter waktu yang telah ditentukan.
Setelah beberapa percobaan, mereka akhirnya menemukan kata sandi yang sesuai, memungkinkan pemilik wallet untuk mengakses kembali asetnya.
Baca Juga: Elon Musk Guncang Dunia Kripto, Tesla Pindahkan Bitcoin Senilai US$760 Juta
Dalam sebuah wawancara, Grand mengungkapkan bahwa keberhasilan mereka sebagian besar disebabkan oleh faktor keberuntungan.
Jika waktu atau parameter yang mereka tentukan tidak tepat, proses pemulihan mungkin akan membutuhkan lebih banyak percobaan yang berisiko gagal.
Menurut Grand, “Kami beruntung bahwa parameter waktu yang kami gunakan tepat. Jika ada yang salah, kami hanya akan terus menebak tanpa kepastian.”