Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, upaya peretasan menunjukkan bagaimana mata-mata cyber di seluruh dunia memfokuskan upaya pengumpulan-intelijen mereka pada informasi tentang Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.
Reuters telah melaporkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa peretas yang memiliki hubungan dengan Iran dan kelompok lain juga telah berusaha untuk masuk ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara, para hacker yang terkait dengan Vietnam menargetkan pemerintah China atas penanganan wabah corona.
Baca Juga: Perkembangan pandemi virus corona masih akan mempengaruhi pasar global di bulan ini
Inggris dan Amerika Serikat memperingatkan pada minggu ini bahwa peretas yang didukung negara menyerang perusahaan-perusahaan farmasi dan lembaga-lembaga penelitian yang bekerja pada perawatan untuk penyakit baru ini.
Pernyataan bersama itu tidak menyebutkan nama organisasi yang diserang. Akan tetapi, dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan salah satu target adalah Gilead, yang obat antivirus remdesivir menjadi satu-satunya pengobatan yang sejauh ini terbukti membantu pasien yang terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Antivirus Remdesivir Disebut Berdampak Signifikan Terhadap Pemulihan Pasien COVID-19
Menurut Priscilla Moriuchi, direktur pengembangan ancaman strategis di perusahaan cybersecurity AS Recorded Future, infrastruktur peretasan yang digunakan dalam upaya untuk mengkompromikan akun email eksekutif Gilead sebelumnya telah digunakan dalam serangan cyber oleh sekelompok tersangka peretas Iran yang dikenal sebagai "Kitten Tampan".