kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Hadapi China, India dan Jepang Perbanyak Latihan Militer untuk Perkuat Hubungan


Kamis, 08 September 2022 / 20:00 WIB
Hadapi China, India dan Jepang Perbanyak Latihan Militer untuk Perkuat Hubungan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. India dan Jepang akan memperdalam kerja sama di bidang pertahanan. India kini mengundang perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi ke negaranya. Kemudian India juga membuat rencana latihan militer bersama dengan Jepang.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengadakan pembicaraan di Tokyo dengan mitranya dari Jepang, Yasukazu Hamada, menjelang pembicaraan "dua-tambah-dua" yang mendatangkan menteri luar negeri kedua negara.

"Kami mengundang industri Jepang untuk berinvestasi di koridor pertahanan India," kata kementerian pertahanan India.

"Kedua menteri sepakat bahwa pelaksanaan awal latihan tempur perdana akan membuka jalan bagi kerja sama dan interoperabilitas yang jauh lebih besar antara angkatan udara kedua negara," ujarnya.

Baca Juga: Kesiapan Iran untuk Membuat Senjata Nuklir Diprediksi Semakin Dekat

India, seperti Jepang, memperkuat militernya untuk mengatasi apa yang dilihatnya sebagai peningkatan ancaman keamanan. Kedua negara semakin waspada terhadap kekuatan dan ketegasan militer China yang semakin meningkat.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah menjanjikan peningkatan substansial dalam pengeluaran pertahanan. 

Partai Demokrat Liberal yang berkuasa ingin menggandakan anggaran militer Jepang menjadi 2% dari produk domestik bruto selama lima tahun ke depan di tengah kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat mendorong China untuk bertindak melawan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pada konferensi pers bersama setelah pertemuan dua tambah dua bahwa kedua belah pihak mengecam penggunaan kekuatan dalam menyelesaikan perselisihan.

"Kami setuju bahwa perubahan sepihak terhadap status quo dengan kekuatan tidak boleh ditoleransi di wilayah mana pun," kata Hayashi.

Baca Juga: Taiwan Menyampaikan Belasungkawa Atas Gempa China dan Siap Kirim Tim Penyelamat

China mengklaim hampir semua perairan kaya energi di Laut China Selatan, di mana ia telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Di Laut Cina Timur, Cina mengklaim sekelompok pulau tak berpenghuni yang dikelola Jepang.

India, yang pekan lalu menugaskan kapal induk buatannya yang pertama, terlibat dalam kebuntuan dengan pasukan China di perbatasan Himalaya yang terpencil.

“Kami mengkonfirmasi bahwa kerja sama pertahanan dan keamanan antara Jepang dan India berkembang secara drastis, dan sepakat untuk terus melakukan latihan bersama bilateral dan multilateral,” kata Hayashi.

Jepang dan India, bersama dengan Australia dan Amerika Serikat, adalah anggota kelompok Quad negara-negara yang mengadakan latihan angkatan laut tahunan di seluruh kawasan Indo-Pasifik untuk menunjukkan interoperabilitas.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×