kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadiri pertemuan IAEA, Indonesia serukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai


Selasa, 21 September 2021 / 13:25 WIB
Hadiri pertemuan IAEA, Indonesia serukan penggunaan nuklir untuk tujuan damai


Sumber: Kemlu RI | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadir dalam pertemuan General Conference (GC) ke-65 Badan Energi Atom Dunia (IAEA) pada Selasa (21/9), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai.

Pertemuan IAEA kali ini dilangsungkan secara virtual mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum mereda. GC IAEA berlangsung pada 20-24 September 2021.

Indonesia menyadari, nuklir memang memiliki potensi untuk berubah menjadi senjata yang mematikan. Potensi inilah yang membuat dunia masih cukup khawatir akan penggunaan nuklir secara luas.

Di sisi lain, pada kenyataannya nuklir juga bisa digunakan untuk tujuan damai yang memiliki manfaat signifikan bagi umat manusia. Untuk itu, tiga aspek penting harus dipastikan, yaitu keselamatan (safety), keamanan (security), dan perlindungan (safeguards) nuklir.

Baca Juga: Sambut Presidensi G20 Indonesia, ini agenda utama sektor ekonomi yang akan dibahas

Dalam pernyataannya, Menlu Retno menegaskan, semua pihak harus mendorong penggunaan nuklir secara positif dengan tujuan damai.

"Kita harus terus mendorong penggunaan nuklir untuk tujuan damai. Mari kita lanjutkan kerja kolektif untuk mempercepat dan memperluas kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, dan kemakmuran sebagaimana yang tercantum dalam Piagam IAEA," kata Menlu, seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI.

Indonesia menerima penghargaan internasional

Bentuk pemanfaatan nuklir dengan tujuan damai yang disoroti kali ini adalah penggunaan teknologi nuklir untuk mengembangkan varietas padi yang unggul.

Sejak tahun 2013, Indonesia yang diwakili oleh Kelompok Peneliti Pemuliaan Tanaman Pangan (PAIR) bekerjasama dengan IAEA dan Badan Pangan Dunia (FAO) telah mengembangkan 23 varietas padi baru.

Baca Juga: Indonesia beri bantuan Rp 2,8 miliar untuk Myanmar tanggulangi Covid-19

Atas peran aktifnya dalam program ini, Indonesia mendapat penghargaan FAO/IAEA Outstanding Achievement Award sebanyak dua kali, yaitu di 2014 dan 2021.

"Kami merasa terhormat memperoleh FAO/IAEA Outstanding Achievement Award. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap dampak sosial ekonomi dari kolaborasi yang kami lakukan dan bukti kontribusi nuklir terhadap pembangunan berkelanjutan," kata Menlu.

Selain itu, teknologi nuklir juga dapat berperan dalam upaya mengatasi pandemi, yaitu untuk mendeteksi varian virus baru dan mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung IAEA dalam meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir negara-negara berkembang melalui kerja sama teknis yang inklusif, termasuk melalui Kerjasama Selatan-Selatan.

Kemudian, lewat program pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan antara negara berkembang.

Selanjutnya: Korea Utara: Kapal selam Australia bisa memicu perlombaan senjata nuklir




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×