kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hal-hal memalukan yang terungkap dari panggilan telepon Presiden AS-Ukraina


Kamis, 26 September 2019 / 06:50 WIB
Hal-hal memalukan yang terungkap dari panggilan telepon Presiden AS-Ukraina
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump kini tengah menjadi sorotan. Apalagi kalau bukan soal bocornya rekaman suara antara dirinya dengan Presiden Ukraina.

Menurut hasil rangkuman panggilan telepon yang dirilis oleh Pemerintahan Trump pada Rabu (25/9), Trump menekan presiden Ukraina untuk menginvestigasi pesaing politiknya, mantan Wakil Presiden Joe Biden, dengan berkoordinasi dengan jaksa agung AS dan pengacara pribadi Trump.

Melansir Reuters, resume tersebut menunjukkan, telepon selama setengah jam di bulan Juli itu mengungkapkan pertukaran permintaan, janji, dan kecemburuan yang mencengangkan, termasuk beberapa hal yang tidak terkait dengan Biden. Misalnya seperti ketika Trump meminta Presiden Volodymyr Zelenskiy "untuk membantu AS" yang melibatkan kontroversi pada saat Kampanye presiden AS 2016 lalu.

Baca Juga: Begini Isi Pembicaraan Trump dengan Presiden Ukraina yang berujung pemakzulan

Resume ini dirilis sehari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan majelis yang dipimpin Demokrat meluncurkan penyelidikan impeachment resmi, menyiapkan pertikaian politik yang mengancam posisi Trump saat ia berkampanye lagi untuk pemilihan presiden tahun 2020.

Rincian dari panggilan telepon 25 Juli itu menimbulkan reaksi kemarahan dari Demokrat, yang menuduh Trump meminta bantuan Ukraina untuk mencoreng Biden, kandidat paling utama di antara kandidat presiden Demokrat lainnya yang saat ini tengah bersiap menantang calon presiden Partai Republik dalam pemilihan November 2020.

Panggilan telepon itu terjadi setelah Trump telah memerintahkan pembekuan dana senilai hampir US$ 400 juta yang merupakan bantuan Amerika ke Ukraina.

"Apa yang tercermin dalam catatan-catatan itu adalah penggeledahan seorang pemimpin asing seperti Mafia klasik," kata anggota DPR dari Demokrat Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPR.

Baca Juga: Trump: Kesepakatan dagang dengan Jepang buka akses produk AS senilai US$ 7 miliar

Sementara itu, Trump dan Zelenskiy muncul berdampingan di New York di sela-sela Sidang Umum PBB AS. Keduanya membantah adanya ketidakwajaran dalam panggilan telepon yang dilakukan. "Tidak ada yang menekan saya," kata Zelenskiy seperti yang dikutip Reuters.

Pada konferensi pers yang menutup tiga hari pertemuan PBB di New York, Trump menuduh Demokrat meluncurkan penyelidikan impeachment karena kecemasan tidak dapat mengalahkan suara Republik dalam pemungutan suara.

Dalam sebuah pernyataan, Biden mengatakan Trump menempatkan politik pribadi di atas sumpah jabatannya dan Kongres harus meminta pertanggungjawaban atas "penyalahgunaan kekuasaannya."

Baca Juga: Di transkrip pembicaraan, Trump mendesak Ukraina agar menyelidiki Joe Biden

Kontroversi ini muncul setelah seorang pengungkap fakta dari dalam komunitas intelijen AS yang mengeluh terkait pembicaraan Trump dengan Zelenskiy.

Meskipun hukum federal meminta pengaduan seperti itu harus diungkapkan di hadapan Kongres, pemerintahan Trump belum melakukannya. Anggota DPR dan komite Intelijen Senat diizinkan untuk menindaklanjuti pengaduan pada hari Rabu, sehari sebelum direktur intelijen nasional AS Joseph Maguire, memberikan kesaksian pada sidang panel intelijen DPR.

"Kasus ini sangat mengganggu dan sangat kredibel," kata Schiff setelah melihat pengaduan.

Namun, Mike Conaway dari Partai Republik mengatakan, "Saya belum melihat apa pun yang mengganggu saya."

Banyak hal yang dibicarakan

Menurut ringkasan, Trump mengatakan kepada Zelenskiy bahwa Jaksa Agung William Barr dan pengacara pribadi Trump Rudy Giuliani akan berbicara dengannya tentang pembukaan kembali investigasi Ukraina ke sebuah perusahaan gas Ukraina di mana putra Biden Hunter menjabat sebagai direktur.

"Hal lain, ada banyak pembicaraan tentang putra Biden, bahwa Biden menghentikan penuntutan dan banyak orang yang ingin mencari tahu tentang hal itu. Jadi apa pun yang dapat Anda lakukan dengan Jaksa Agung akan hebat," kata Trump, merujuk pada Barr seperti yang dikutip Reuters.

Trump telah berulang kali menyebut kesalahan yang dilakukan oleh Biden dan putranya, tetapi tidak menawarkan bukti untuk mendukung pernyataan itu.

Baca Juga: Begitu tahu hendak dimakzulkan, Trump langsung telepon Ketua DPR AS

Dalam ringkasan itu, Trump tidak pernah secara eksplisit mengatakan kepada Zelenskiy bahwa bantuan AS bergantung pada penyelidikannya terhadap Biden. Akan tetapi, Trump menekankan pentingnya dukungan Amerika sebelum mendesak Zelinskiy untuk bertindak atas Biden.

"Saya akan mengatakan bahwa kami melakukan banyak hal untuk Ukraina," kata Trump. Trump kemudian mengatakan Kanselir Jerman Angela Merkel tidak melakukan apa-apa untuk Ukraina, tetapi Amerika Serikat sangat baik kepada Ukraina.

Menurut ringkasan yang sama, Zelenskiy merespon dengan mengatakan apa yang dikatakan Trump adalah 1.000% benar. Dia juga berterima kasih kepada Trump atas dukungannya di bidang pertahanan dan ia berencana untuk membeli lebih banyak Javelin, rudal anti-tank yang dikembangkan oleh militer AS yang sekarang diproduksi oleh Raytheon Co (RTN.N) dan Lockheed Martin Corp (LMT.N).

Baca Juga: Wall Street bergerak menurun di tengah pemberitaan pemakzulan Trump

Tidak ada bukti bahwa Biden, yang menjabat sebagai wakil presiden dari 2009 hingga 2017, menggunakan posisinya untuk membantu anaknya di Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×