kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.611.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.175   100,00   0,61%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Hamas akan Bebaskan Empat Tentara Wanita Israel dalam Pertukaran Kedua


Sabtu, 25 Januari 2025 / 15:44 WIB
Hamas akan Bebaskan Empat Tentara Wanita Israel dalam Pertukaran Kedua
ILUSTRASI. Palestinian Hamas policemen stand guard near the rubble after deploying in streets to maintain order, following a ceasefire between Israel and Hamas, in Gaza City, January 20, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/KAIRO. Hamas akan membebaskan empat tentara wanita Israel dalam pertukaran tahanan dengan sejumlah narapidana Palestina pada Sabtu (25/1), berdasarkan kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang 15 bulan di Gaza.

Keempat tentara tersebut – Karina Ariev, Daniela Gilboa, Naama Levy, dan Liri Albag – diculik oleh pejuang Hamas saat bertugas di pos pengamatan di perbatasan Gaza pada 7 Oktober 2023, ketika markas mereka diserang.

Kantor media tahanan Hamas menyatakan bahwa 200 tahanan Palestina akan dibebaskan pada Sabtu sebagai bagian dari pertukaran tersebut.

Baca Juga: Berhenti di Gaza, Israel Agresif Merusak dan Membunuh Penduduk di Jenin, Tepi Barat

Dari jumlah itu, 120 menjalani hukuman seumur hidup, sementara 80 lainnya menjalani hukuman panjang.

Identitas para tahanan ini belum dipublikasikan, tetapi diperkirakan mencakup anggota kelompok militan yang dihukum atas serangan mematikan.

Pertukaran tahanan pada Sabtu ini merupakan yang kedua sejak gencatan senjata dimulai pada Minggu lalu, saat Hamas menyerahkan tiga warga sipil Israel sebagai ganti 90 tahanan Palestina.

Proses Pembebasan dan Tahap Gencatan Senjata

Empat tentara wanita yang akan dibebaskan akan diserahkan kepada Palang Merah di Gaza dan kemudian diserahkan kepada pasukan Israel.

Setelah tiba di Israel, mereka akan bertemu keluarga, menjalani pemeriksaan medis awal, dan dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Rusia Tegur UNICEF, Dinilai Lebih Peduli pada Anak-anak Ukraina Ketimbang Gaza

Kesepakatan gencatan senjata, yang dirundingkan selama beberapa bulan oleh Qatar dan Mesir dengan dukungan Amerika Serikat AS), telah menghentikan pertempuran untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata singkat pada November 2023.

Dalam fase pertama selama enam minggu, Hamas setuju untuk membebaskan 33 sandera, termasuk anak-anak, wanita, pria lanjut usia, serta yang sakit atau terluka, dengan imbalan ratusan tahanan Palestina. Israel juga akan menarik pasukan dari beberapa posisinya di Jalur Gaza.

Pada tahap berikutnya, kedua belah pihak akan merundingkan pembebasan sandera yang tersisa, termasuk pria usia militer, serta penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.

Israel meluncurkan kampanye militernya di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan lebih dari 250 orang diculik ke Gaza, menurut data Israel.

Sejak itu, lebih dari 47.000 warga Palestina dilaporkan tewas di Gaza akibat pertempuran dan serangan udara, menurut otoritas kesehatan setempat.

Baca Juga: Donald Trump Diagendakan untuk Rutin Berkunjung ke Jalur Gaza

Hingga kini, setelah pembebasan tiga sandera pada Minggu lalu dan pemulihan jenazah seorang tentara Israel yang hilang selama satu dekade, Israel mencatat bahwa 94 warga Israel dan warga asing masih disandera di Gaza.

Sekitar sepertiga dari mereka telah dinyatakan meninggal dunia secara in absentia oleh pihak berwenang Israel.

Selanjutnya: Anime Royale Code Januari 2025 Terbaru, Cek Daftar ini dan Cara Redeem di Roblox

Menarik Dibaca: 7 Pilihan Makanan Paling Ampuh untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Tinggi



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×