Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Sementara itu, Dewan Kerja Sama Teluk Arab ( GCC) yang beranggotakan enam negara di kawasan teluk Arab menyambut baik pengumuman gencatan senjata di Libya. Hal itu dilaporkan oleh kantor berita Uni Emirat Arab WAM pada Sabtu.
Dilansir dari Reuters, Sabtu, Sekretaris Jenderal GCC Nayef Falah Mubarak Al Hajraf meminta semua pihak untuk mematuhi langkah konstruktif tersebut. “Untuk mencapai solusi permanen dan komprehensif dalam mengakhiri pertempuran dan konflik di Libya,” kata Al Hajraf.
Baca juga: Kelompok ini klaim jatuhkan dan sita pesawat nirawak Israel
Di sisi lain, Uni Eropa pada Sabtu menyatakan bahwa mereka melihat harapan baru bagi Libya setelah kesepakatan gencatan senjata. Kepala Diplomatik Uni Eropa Josep Borrell menggambarkan gencatan senjata itu sebagai langkah maju pertama yang konstruktif. “Pengumuman itu menunjukkan tekad para pemimpin Libya untuk mengatasi kebuntuan saat ini,” kata Borrell sebagaimana dilansir dari Al Arabiya, Sabtu.
Dia menambahkan kesepakatan itu menciptakan harapan baru menuju solusi politik damai untuk krisis Libya yang telah berlangsung lama. Dia mendesak tindakan konkret yang memungkinkan gencatan senjata permanen dan peluncuran kembali proses politik.
Borrell menambahkan semua milisi asing dan tentara bayaran yang hadir di Libya harus keluar. Libya telah dilanda kekerasan sejak penggulingan dan pembunuhan diktator Muammar Gaddafi pada 2011 dalam pemberontakan yang didukung NATO.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gencatan Senjata di Libya, Harapan Perdamaian dari Seluruh Dunia Bergulir",
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru