Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BRUSSELS. Para pimpinan di zona euro menyuarakan harapan mereka agar perundingan Yunani akan segera tercapai dalam beberapa hari ke depan. Dengan demikian, Yunani akan terhindar dari gagal bayar (default) atas utang-utangnya.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, proposal baru yang ditawarkan Yunani menunjukkan sejumlah perkembangan baru. Namun, lanjutnya, masih banyak diperlukan kerja keras dan waktu yang ada sangat sempit.
Seperti yang diketahui, Yunani harus membayar utang mereka senilai 1,6 miliar euro kepada Badan Moneter Internasional (IMF) pada akhir bulan ini.
Jika Yunani gagal, maka risikonya adalah keluarnya Yunani dari keanggotaan zona euro.
Menurut koresponden BBC Damian Grammaticas dari Brussels, meski belum ada kata sepakat, namun, blokir atas jalan kesepakatan sudah dibersihkan.
Sebelumnya, menteri ekonomi Yunani menjelaskan kebijakan pajak baru yang akan ditetapkan kepada pelaku bisnis dan orang kaya, yang diharapkan mampu membuka jalan buntu (deadlock) dengan kreditur.
Langkah ini mendapat sambutan yang cukup hati-hati dari para pemimpin 18 negara zona euro, yang saat ini tengah melangsungkan pertemuan darurat di Brussels.
Sementara itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tspras sudah bertemu dengan tiga kreditur internasional mereka, yakni IMF, Komisi Eropa, dan BankSentral Eropa (ECB), di Brussels pada Senin (22/6) kemarin.
Setelah perundingan berakhir pada Senin malam, Merkel bilang, setiap pihak yang ikut dalam pertemuan menginginkan Yunani tetap berada di zona euro. "Termasuk saya," kata Merkel.
Sedangkan Presiden Prancis Francois Hollande bilang, Yunani dan para krediturnya tengah menuju kepada sebuah kesepakatan.
"Namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan solusi saat menteri keuangan zona euro bertemu lagi pada Rabu (24/6) besok," paparnya.