Sumber: Xinhua | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa harga tepung dan sayuran di Jalur Gaza telah melonjak lebih dari 100 kali lipat akibat penutupan jalur perbatasan oleh Israel.
Sementara itu, bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, termasuk ribuan tenda dan perlengkapan hidup esensial, masih tertahan dan belum bisa dikirimkan.
Israel Menutup Akses Bantuan ke Gaza
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), tiga jalur perbatasan utama—Kerem Shalom, Erez, dan Zikim—telah ditutup untuk pengiriman kargo.
"Ini berarti bahwa bantuan kemanusiaan yang sangat penting, termasuk ribuan tenda, tidak dapat dikirimkan," kata OCHA dalam laporan resminya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Fase Pertama Usai, Israel Berpotensi Kembali Menyerang Gaza
Tim kemanusiaan PBB dan mitra-mitranya sedang menilai ketersediaan stok bahan pokok di Gaza untuk mengatasi krisis ini.
Alasan Israel Menghentikan Bantuan
Israel mulai memblokir masuknya bantuan ke Gaza sejak Minggu pagi. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menekan Hamas agar menerima proposal terbaru dari Amerika Serikat terkait perpanjangan fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Namun, langkah Israel ini memicu keprihatinan global, terutama di kalangan organisasi kemanusiaan internasional.
Reaksi Dunia Internasional
Koordinator Bantuan Darurat PBB, Tom Fletcher, menyampaikan keprihatinannya melalui media sosial.
"Keputusan Israel untuk menghentikan bantuan ke Gaza benar-benar mengkhawatirkan. Hukum humaniter internasional jelas: kami harus diizinkan untuk mengakses wilayah tersebut dan memberikan bantuan penyelamatan jiwa," katanya.
Baca Juga: Israel Setuju Gencatan Senjata Sementara di Gaza Selama Puasa & Paskah, Ini Syaratnya
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mendesak semua pihak untuk mencegah kembalinya konflik di Gaza. Ia menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera dikirim kembali ke Gaza dan semua sandera dibebaskan tanpa syarat.
Selain itu, UNICEF memperingatkan bahwa penghentian pengiriman bantuan ke Gaza akan segera menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi anak-anak dan keluarga yang saat ini berjuang untuk bertahan hidup.