kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.750   24,00   0,14%
  • IDX 8.425   55,00   0,66%
  • KOMPAS100 1.168   8,59   0,74%
  • LQ45 850   6,35   0,75%
  • ISSI 295   1,57   0,53%
  • IDX30 446   2,65   0,60%
  • IDXHIDIV20 513   4,11   0,81%
  • IDX80 132   1,02   0,78%
  • IDXV30 137   0,67   0,49%
  • IDXQ30 142   1,21   0,86%

Harga Bitcoin Ambruk ke Posisi Terendah dalam 6 Bulan: Apa Penyebabnya?


Senin, 17 November 2025 / 08:11 WIB
Harga Bitcoin Ambruk ke Posisi Terendah dalam 6 Bulan: Apa Penyebabnya?
ILUSTRASI. Bitcoin kembali jatuh semakin dalam ke wilayah bearish. Harga aset kripto terbesar ini sudah turun 22% dari level puncaknya di awal Oktober.


Sumber: Benzinga | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bitcoin kembali jatuh semakin dalam ke wilayah bearish. Harga aset kripto terbesar ini sudah turun 22% dari level puncaknya di awal Oktober. 

Penjualan Bitcoin semakin deras pekan ini, hingga pada Jumat (14/11/2025) nilai Bitcoin sempat menyentuh level terendah dalam enam bulan, yaitu US$ 94.700.

Melansir Benzinga, ada tiga faktor utama yang mendorong penurunan ini.

Pertama, Bitcoin ikut tertekan oleh aksi jual di aset berisiko lainnya, terutama saham teknologi, karena investor semakin khawatir terhadap valuasi yang dinilai terlalu tinggi.

Pada Kamis lalu, arus keluar dari ETF Bitcoin spot mencapai US$ 866,7 juta, angka tertinggi sejak awal Agustus berdasarkan data CoinGlass.

Kedua, likuiditas Bitcoin menurun dalam sebulan terakhir sehingga volatilitas semakin tajam. Kedalaman pasar—indikator yang mengukur seberapa besar transaksi besar dapat memengaruhi harga—merosot dari sekitar US$ 766 juta di awal Oktober menjadi US$ 535,2 juta pekan ini, menurut firma analitik kripto Kaiko.

Ketiga, pasar sempat diguncang rumor bahwa Strategy—perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin korporasi terbesar—telah menjual sebagian aset kriptonya. Spekulasi ini ikut mempercepat aksi jual.

Baca Juga: Bitcoin Anjlok ke Bawah US$96.000, Terendah Sejak Mei 2025

Namun, pendiri Strategy, Michael Saylor, membantah kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa perusahaan justru sedang membeli Bitcoin tambahan.

Meski begitu, pasar tetap berhati-hati. Nilai premi atas aset Strategy jatuh hingga di bawah 1x pekan ini, yang berarti premi atas nilai kepemilikan Bitcoin perusahaan tersebut sempat hilang sementara.

Mengapa Ini Penting?

Kondisi Bitcoin saat ini mencerminkan sentimen pasar yang semakin hati-hati terhadap aset berisiko. Ketakutan akan valuasi yang terlalu tinggi, penurunan likuiditas, dan rumor pasar telah memicu gelombang aksi jual.

Tonton: Donald Trump Salah Satu Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia, Berapa Nilainya?

Situasi ini kembali menunjukkan betapa rentannya harga kripto terhadap psikologi pasar dan sentimen jangka pendek. Dengan perhatian publik masih tertuju pada pergerakan Strategy, arah Bitcoin dalam waktu dekat masih belum pasti.

Selanjutnya: Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menarik Dibaca: Promo Chatime Hari Anak Sedunia 17-20 November, Spesial Free Topping Favorit




TERBARU

[X]
×