kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga bitcoin meroket menjadi Rp 170 juta, apa penyebabnya?


Jumat, 14 Agustus 2020 / 04:31 WIB
Harga bitcoin meroket menjadi Rp 170 juta, apa penyebabnya?
ILUSTRASI. Bitcoin


Sumber: CNN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. NEW YORK. Pamor mata uang kripto (cryptocurrency) bitcoin makin bersinar di tengah pandemi Covid-19. Lihat saja, harga bitcoin saat ini sudah mencapai US$ 11.500 atau setara hampir Rp 170 juta (dengan asumsi kurs Rp 14.700 per dollar AS). Ini merupakan level tertinggi sejak satu tahun terakhir. 

Melansir CNN, sejak awal tahun 2020, harga bitcoin sudah menguat 60% sampai saat ini. Kenaikan harga bitcoin lebih tinggi lagi bila dihitung sejak Maret 2020, yakni meroket hingga 180%. Pada waktu itu, harga terendah bitcoin Maret mencapai US$ 4.000.
 
Sejumlah analis menilai, salah satu penyebab utamanya adalah pelemahan dollar AS. Jika dilihat, posisi dollar terus tertekan dalam beberapa bulan terakhir seiring eskpektasi pasar terhadap kebijakan The Federal Reserve. Bank sentral AS itu diprediksi akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 0%, guna merespon imbas pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Tokocrypto resmi perdagangkan token Waves

"Ini merupakan langkah menuju keamanan," ujar Kepala Strategi Produk untuk TradeStation Crypto James Putra, seperti yang dikutip dari CNN, Kamis (13/8/2020). 

Menurut Putra, investor melihat bitcoin sebagai safe haven meski pergerakannya masih tidak stabil di tengah pelemahan dollar AS yang tengah terjadi. Yang menjadi catatan, Putra menyoroti faktor keamanan bitcoin yang berpotensi membuat beberapa investor cemas.   

Baca Juga: Bitcoin dalam Tren Bullish, Kini Menguji US$ 13.000 per BTC

Misalnya saja, aksi peretasan dan keamanan bitcoin yang bisa membuat adopsi cryptocurrency secara massal menjadi proposisi yang sulit bagi konsumen dan investor rata-rata. Belum lama ini, misalnya, terjadi aksi peretasan Twitter di mana sejumlah pesohor dunia seperti Elon Musk, Bill Gates, Joe Biden, Kim Kardashian West, dan akun terverifikasi lainnya, mempromosikan penipuan mata uang kripto. 

Hal tersebut membuat bitcoin diproyeksi masih belum naik kembali ke rekor tertinggi di akhir 2017 yang mendekati US$ 20.000. 

"Ada kawanan yang jatuh cinta dengan bitcoin yang terus mendorongnya lebih tinggi. Tapi apakah uang pintar ini akan terus naik?" kata CEO GSX Group, Nick Cowan.

Baca Juga: Terungkap! Pelaku peretasan akun Twitter para tokoh dunia baru berusia 17 tahun

Namun, Cowan mengakui, harga bitcoin masih akan mengalami tren naik. Reli bitcoin terkait dengan langkah The Fed baru-baru ini yang diprediksi mengarah pada inflasi yang lebih tinggi. Faktanya, sudah mulai terjadi kenaikan harga. Data yang dirilis Pemerintah AS pada Selasa (11/8/2020) menunjukkan, bahwa harga grosir Juli naik lebih dari yang diprediksi.

Inflasi dapat semakin melemahkan posisi dollar, mendorong imbal hasil obligasi lebih rendah dan memberikan dorongan lain untuk bitcoin.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×