kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat


Senin, 23 Mei 2022 / 13:30 WIB
Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat
ILUSTRASI. Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5/2022). REUTERS/Benoit Tessier.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5). Tapi, mata uang kripto dengan market cap terbesar ini masih di pasar bearish tanpa akhir yang terlihat.

Mengacu data CoinMarketCap pada Senin pukul 13.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 30.252,59 atau naik 3,02% dalam 24 jam terakhir tapi masih turun tipis 0,16% selama sepekan.

"Bitcoin berhasil mempertahankan level support yang ditemukan minggu lalu, dan bahkan mencoba melakukan terobosan,” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk. 

"Namun, US$ 31.000-US$ 32.000 tetap menjadi level resistance yang kuat, yang dibutuhkan Bitcoin untuk berhasil ditembus, sebelum kita dapat melihat ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Masih Bearish, Kapan Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Bullish?

Investor masih khawatir dengan langkah bank sentral dunia menjinakkan inflasi, kejatuhan ekonomi yang sedang berlangsung dari invasi Rusia ke Ukraina, peningkatan kemungkinan resesi.

Tetapi, sektor ritel, yang memicu sebagian besar pemulihan ekonomi pada 2021 dan awal 2022, kini menunjukkan tanda-tanda melemah dengan Walmart, Target, dan Kohl yang berkinerja buruk pada pendapatan terbaru mereka. 

"Rumahtangga merasakan efek dari harga yang lebih tinggi di mana-mana," kata First Republic Bank dalam sebuah catatan kepada investor, seperti dikutip CoinDesk. 

"Pasar akan tetap di bawah tekanan dengan serangan signifikan pada saham dan volatilitas obligasi yang bertahan karena investor mencerna pergeseran rezim menuju kebijakan yang lebih ketat agar inflasi melambat," ujar mereka.

Dan, DiPasquale mencatat, "belum melihat tindakan pembelian yang kuat di pasar kripto, yang biasanya menunjukkan pembalikan harga yang tepat".



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×