kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat


Senin, 23 Mei 2022 / 13:30 WIB
Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat
ILUSTRASI. Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5/2022). REUTERS/Benoit Tessier.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5). Tapi, mata uang kripto dengan market cap terbesar ini masih di pasar bearish tanpa akhir yang terlihat.

Mengacu data CoinMarketCap pada Senin pukul 13.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 30.252,59 atau naik 3,02% dalam 24 jam terakhir tapi masih turun tipis 0,16% selama sepekan.

"Bitcoin berhasil mempertahankan level support yang ditemukan minggu lalu, dan bahkan mencoba melakukan terobosan,” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk. 

"Namun, US$ 31.000-US$ 32.000 tetap menjadi level resistance yang kuat, yang dibutuhkan Bitcoin untuk berhasil ditembus, sebelum kita dapat melihat ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Masih Bearish, Kapan Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Bullish?

Investor masih khawatir dengan langkah bank sentral dunia menjinakkan inflasi, kejatuhan ekonomi yang sedang berlangsung dari invasi Rusia ke Ukraina, peningkatan kemungkinan resesi.

Tetapi, sektor ritel, yang memicu sebagian besar pemulihan ekonomi pada 2021 dan awal 2022, kini menunjukkan tanda-tanda melemah dengan Walmart, Target, dan Kohl yang berkinerja buruk pada pendapatan terbaru mereka. 

"Rumahtangga merasakan efek dari harga yang lebih tinggi di mana-mana," kata First Republic Bank dalam sebuah catatan kepada investor, seperti dikutip CoinDesk. 

"Pasar akan tetap di bawah tekanan dengan serangan signifikan pada saham dan volatilitas obligasi yang bertahan karena investor mencerna pergeseran rezim menuju kebijakan yang lebih ketat agar inflasi melambat," ujar mereka.

Dan, DiPasquale mencatat, "belum melihat tindakan pembelian yang kuat di pasar kripto, yang biasanya menunjukkan pembalikan harga yang tepat".




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×