kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat


Senin, 23 Mei 2022 / 13:30 WIB
Harga Bitcoin Tembus US$ 30.000, Masih di Pasar Bearish Tanpa Akhir yang Terlihat
ILUSTRASI. Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5/2022). REUTERS/Benoit Tessier.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin menembus level US$ 30.000 pada Senin (23/5). Tapi, mata uang kripto dengan market cap terbesar ini masih di pasar bearish tanpa akhir yang terlihat.

Mengacu data CoinMarketCap pada Senin pukul 13.00 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 30.252,59 atau naik 3,02% dalam 24 jam terakhir tapi masih turun tipis 0,16% selama sepekan.

"Bitcoin berhasil mempertahankan level support yang ditemukan minggu lalu, dan bahkan mencoba melakukan terobosan,” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk. 

"Namun, US$ 31.000-US$ 32.000 tetap menjadi level resistance yang kuat, yang dibutuhkan Bitcoin untuk berhasil ditembus, sebelum kita dapat melihat ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Masih Bearish, Kapan Harga Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lain Bullish?

Investor masih khawatir dengan langkah bank sentral dunia menjinakkan inflasi, kejatuhan ekonomi yang sedang berlangsung dari invasi Rusia ke Ukraina, peningkatan kemungkinan resesi.

Tetapi, sektor ritel, yang memicu sebagian besar pemulihan ekonomi pada 2021 dan awal 2022, kini menunjukkan tanda-tanda melemah dengan Walmart, Target, dan Kohl yang berkinerja buruk pada pendapatan terbaru mereka. 

"Rumahtangga merasakan efek dari harga yang lebih tinggi di mana-mana," kata First Republic Bank dalam sebuah catatan kepada investor, seperti dikutip CoinDesk. 

"Pasar akan tetap di bawah tekanan dengan serangan signifikan pada saham dan volatilitas obligasi yang bertahan karena investor mencerna pergeseran rezim menuju kebijakan yang lebih ketat agar inflasi melambat," ujar mereka.

Dan, DiPasquale mencatat, "belum melihat tindakan pembelian yang kuat di pasar kripto, yang biasanya menunjukkan pembalikan harga yang tepat".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×