Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
BEIJING. Harga daging babi China naik 4,8% dalam satu pekan terakhir. Harga ini dikutip dari situs Departemen Perdagangan China yang dirilis 19 Juni lalu. Harga babi di negara produsen dan konsumen terbesar di dunia itu menembus rekor tertinggi tiga tahun terakhir.
"Kenaikan harga disebabkan karena pasokan daging berkurang," ujar Wang Xiaoyue, analis Beijing Orient Konsultan Agribisnis Ltd. Harga sudah naik 20% sepanjang tahun ini menjadi 22,52 yuan atau setara dengan US$ 3,48 per kilogram yang merupakan harga termahal sejak April 2008.
Informasi saja, harga daging babi menjadi salah satu komponen utama yang dihitung dalam menghitung indeks harga konsumen atau inflasi. Saat ini China terkenal tengah mengampanyekan penurunan inflasi. Satu tahun terakhir, harga daging babi menyumbang 1 poin dalam inflasi.
"Kekurangan ini tampaknya akan terus berlanjut hingga tahun depan karena biaya ternak semakin tinggi," kata Wang melalui telepon dari Beijing hari ini.
Pasokan daging babi semakin ketat setelah sejak Maret 2010 peternak menyatakan menurunkan tingkat ternak hingga 20%. Dibutuhkan waktu hingga 12 bulan bagi babi agar cukup matang untuk disembelih.
Biaya produksi yang merangkak naik menyebabkan petani memangkas ternak babi. Sebagai gambaran, biaya total, termasuk tenaga kerja dan pakan ternak, dari yang sebelumnya 1.700 yuan menjadi 1.800 yuan per babi. "Petani harus menjual setidaknya 20 yuan per kilogram agar impas" tutur Wang.