kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.584   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.105   53,70   0,67%
  • KOMPAS100 1.118   12,48   1,13%
  • LQ45 778   5,90   0,76%
  • ISSI 292   2,60   0,90%
  • IDX30 406   1,96   0,48%
  • IDXHIDIV20 454   0,50   0,11%
  • IDX80 123   1,16   0,95%
  • IDXV30 131   0,98   0,76%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Harga Emas Dunia Meledak, Italia Untung Besar Berkat Cadangan 2.452 Ton Emas


Kamis, 16 Oktober 2025 / 07:36 WIB
Harga Emas Dunia Meledak, Italia Untung Besar Berkat Cadangan 2.452 Ton Emas
ILUSTRASI. Italia kini menikmati berkah besar seiring rekor kenaikan harga emas dunia. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Italia kini menikmati berkah besar seiring rekor kenaikan harga emas dunia.

Cadangan emas besar milik bank sentral Italia mencerminkan puluhan tahun upaya perlindungan ketat setelah negara itu membangun kembali cadangan emasnya yang dijarah Nazi pada 1940-an. Sikap Italia yang konsisten menolak menjual emas meski berulang kali dilanda krisis dan utangnya menumpuk kini terbukti menguntungkan.

Mengutip Reuters, Bank Sentral Italia kini memiliki cadangan emas nasional terbesar ketiga di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan Jerman. Dengan 2.452 ton emas, nilainya kini diperkirakan mencapai sekitar US$ 300 miliar, atau setara 13% dari PDB Italia tahun 2024, menurut perhitungan Reuters.

10 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar (per Maret 2025)

  • Amerika Serikat: 8.133,46 ton
  • Jerman: 3.351,48 ton
  • Italia: 2.451,94 ton
  • Prancis: 2.437,01 ton
  • China: 2.292,38 ton
  • Swiss: 1.040,12 ton
  • India: 879 ton
  • Jepang: 846,03 ton
  • Belanda: 612,44 ton
  • Polandia: 496,73 ton

Baca Juga: Strategi Emas Putin Berbuah Manis: Cadangan Rusia Kini Bernilai Rp 5.000 Triliun

Jejak Sejarah yang Membentuk Kebijakan Modern

Kecintaan Italia terhadap emas sudah berakar sejak ribuan tahun lalu, bahkan sebelum masa Romawi Kuno, ketika bangsa Etruria sudah menguasai teknik penggabungan manik emas.

Di masa Julius Caesar, koin emas aureus menjadi dasar sistem moneter Kekaisaran Romawi, dan berabad-abad kemudian, koin fiorino dari Firenze menjadi mata uang berpengaruh di Eropa abad pertengahan — seperti halnya dolar AS saat ini.

Kebijakan emas modern Italia dibentuk oleh pengalaman perang dunia, ketika pasukan Nazi yang dibantu rezim fasis Italia menyita 120 ton cadangan emas, hingga tersisa hanya 20 ton pada akhir perang.

Pada masa “keajaiban ekonomi” pascaperang, Italia bertransformasi menjadi ekonomi berbasis ekspor dengan aliran dolar AS yang deras. Sebagian dari dolar tersebut kemudian dikonversi menjadi emas.

Cadangan Italia meningkat menjadi 1.400 ton pada 1960, termasuk tiga perempat dari emas yang berhasil direbut kembali pada 1958.

Baca Juga: BI Rogoh Biaya Mahal demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa hingga Emas Tergerus

Emas, “Perhiasan Keluarga” Italia

Krisis minyak pada 1970-an menimbulkan ketidakpastian global baru, disertai gejolak sosial dan pergantian pemerintahan yang cepat di Italia — kondisi yang dianggap berisiko oleh investor.

“Ketidakstabilan moneter ekstrem membuat bank sentral di negara-negara Barat membeli emas, simbol tertinggi stabilitas keuangan,” ujar Stefano Caselli, Dekan SDA Bocconi School of Management di Milan, kepada Reuters.

Untuk menutup defisit anggaran akibat arus modal keluar, Roma bahkan pernah menggunakan 41.300 batang emas sebagai jaminan pinjaman senilai US$ 2 miliar dari Bundesbank Jerman pada 1976.

Namun, berbeda dengan Inggris atau Spanyol, Italia tidak pernah menjual emasnya meskipun dilanda krisis utang tahun 2008.

“Emas itu seperti perhiasan keluarga, seperti jam tangan kakek yang berharga — cadangan terakhir di masa krisis apa pun yang mengguncang kepercayaan internasional terhadap negara,” tulis Salvatore Rossi, mantan Deputi Gubernur Bank Sentral Italia, dalam bukunya Oro (Emas) terbitan 2018.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×