Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia naik tajam mendekati 2% pada perdagangan Rabu (29/10/2025) setelah sempat menyentuh level terendah dalam tiga pekan pada sesi sebelumnya.
Kenaikan ini terjadi di tengah sikap hati-hati investor menjelang keputusan suku bunga penting dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve).
Berdasarkan data pada pukul 11.29 waktu setempat, harga emas spot naik 1,4% menjadi US$ 4.005,28 per ons troi, sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1% ke level US$ 4.020,70 per ons troi.
Analis pasar logam, Peter Grant dari Zaner Metals, menyebut kenaikan ini dipicu aksi penutupan posisi jual (short covering) menjelang pengumuman kebijakan The Fed.
Baca Juga: Harga Emas Naik Lebih dari 1%, Investor Menanti Keputusan The Fed dan Pidato Powell
“Pasar akan sangat memperhatikan pernyataan resmi serta tanggapan Ketua The Fed Jerome Powell terhadap pertanyaan para wartawan,” ujarnya.
The Fed diperkirakan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, didorong oleh data inflasi September yang lebih lemah dari perkiraan dan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.
Namun, keterbatasan data ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS membuat pasar lebih berhati-hati.
Bagi emas, lingkungan suku bunga rendah cenderung positif karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi atau deposito, sehingga menjadi lebih menarik saat suku bunga turun.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump pada hari yang sama mengumumkan kesepakatan dagang dengan Korea Selatan dan menyatakan optimisme atas peluang gencatan dagang dengan Presiden China Xi Jinping, menjelang pertemuan keduanya pada Kamis.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok! Optimisme Dagang AS–China Bikin Investor Lepas Aset Safe Haven
Jika kesepakatan AS–China tercapai, hal ini bisa mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) dan menekan harga dalam jangka pendek.
Sepanjang tahun berjalan, harga emas telah menguat 52%, didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia.
Namun setelah mencetak rekor tertinggi US$4.381,21 per ons pada 20 Oktober, harga emas kini telah turun sekitar 8,5% seiring meredanya ketegangan dagang.
Baca Juga: Harga Emas Merosot ke Bawah US$ 4.000 Dipicu Kemajuan Perundingan Dagang AS-China
Grant memperkirakan, “Pelemahan belakangan ini membuat target US$5.000 per ons sulit tercapai sebelum akhir tahun, tapi bukan tidak mungkin dicapai pada kuartal pertama 2026.”
Sementara itu, harga perak spot naik 2,6% menjadi US$ 48,25 per ons, platinum naik 0,9% menjadi US$ 1.597,87, dan palladium menguat 1,9% ke level US$ 1.419,46 per ons.












