Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas turun di bawah level US$ 4.000 per ons troi pada Senin (27/10/2025) karena tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS-China mengurangi sebagian daya tarik safe haven emas batangan. Sementara itu, pelaku pasar juga tengah menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve minggu ini.
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 2,6% menjadi US$ 4.005,11 per ons troi pada pukul 10.13 ET (14.13 GMT), setelah sempat turun di bawah US$ 4.000 per ons troi di awal sesi.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 2,9% menjadi US$ 4.019,00.
Baca Juga: Harga Emas Turun ke US$4.092 Senin (27/10) Pagi, Tertekan Sinyal Dagang AS - China
"Selain aksi jual teknis, emas mengalami penurunan lebih lanjut karena meredanya ketegangan perdagangan yang telah menaikkan harga dari US$ 3.800 menjadi US$ 4.400 selama tiga minggu pertama bulan Oktober," kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.
Harga emas naik ke rekor tertinggi US$ 4.381,21 per ons troi pada 20 Oktober, tetapi turun 3,2% minggu lalu menyusul indikasi meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Para negosiator dari AS dan China pada hari Minggu menguraikan kerangka kerja kesepakatan untuk menghentikan tarif Amerika yang lebih tinggi dan kontrol ekspor logam tanah jarang Tiongkok.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu pada hari Kamis untuk membahas lebih lanjut perjanjian perdagangan.
Baca Juga: Harga Emas Bersiap Turun dalam Sepekan, Terbebani Penguatan Dolar dan Data Inflasi AS
Sementara itu, pasar melihat peluang 97% penurunan suku bunga seperempat basis poin pada pertemuan The Fed pada hari Rabu.
Meskipun sebagian besar analis dan investor memperkirakan harga emas akan mencapai titik tertinggi lebih lanjut, bahkan mencapai US$ 5.000 per ons troi, beberapa skeptis tentang keberlanjutan kenaikan tajamnya baru-baru ini.
Analis Capital Economics pada hari Senin menurunkan perkiraan harga emas mereka menjadi US$ 3.500/oz untuk akhir tahun 2026.













