Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik tipis pada Kamis (6/2), mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya, karena ketegangan dalam perang dagang China-AS meningkatkan permintaan safe haven. Sementara itu, investor menunggu data pekerjaan AS untuk petunjuk tentang arah suku bunga di masa mendatang.
Mengutip Reuters, harga emas spot stabil di US$ 2.870,16 per ons, pada pukul 03.06 GMT, setelah mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di US$ 2.882,16 pada sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 2.888,30.
"Investor berusaha untuk tidak melewatkan reli ini saat mereka menempatkan posisi karena mereka senang dengan hasilnya. Itulah alasan mengapa emas mencapai titik tertinggi berturut-turut," kata Soni Kumari, ahli strategi komoditas di ANZ.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 7.000 jadi Rp 1.670.000 Per Gram, Kamis (5/2)
"Emas batangan dapat segera mencapai level US$ 3.000 ... namun, yang dapat membuat pasar berkonsolidasi adalah kejelasan tentang hubungan dagang atau meredakan ketegangan perdagangan."
China mengajukan protes kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap tarif baru 10% Presiden AS Donald Trump atas impor China dan pembatalan pengecualian bebas bea untuk paket bernilai rendah, dengan alasan tindakan tersebut proteksionis dan melanggar aturan WTO.
China juga telah mengenakan bea masuk atas barang-barang AS sebagai tanggapan atas tarif AS, yang meningkatkan perang dagang antara kedua negara.
Baca Juga: Harga Emas Spot Lanjutkan Reli Rekor ke US$2.864 di Tengah Kekhawatiran Perang Dagang
Fokus pasar juga tertuju pada data klaim pengangguran mingguan AS, yang akan dirilis pada pukul 13.30 GMT, dan laporan nonfarm payrolls hari Jumat, yang diharapkan akan memberikan lebih banyak wawasan tentang kekuatan ekonomi secara keseluruhan.
Pejabat Federal Reserve menunjuk pada ketidakpastian kebijakan yang besar seputar tarif dan masalah lain yang timbul dari hari-hari awal pemerintahan Trump sebagai salah satu tantangan utama dalam mencari tahu ke mana harus membawa kebijakan moneter AS dalam beberapa bulan mendatang.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama gejolak ekonomi dan geopolitik, tetapi suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.