Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas menguat dan berada di level tertinggi dalam seminggu. Sentimen bagi emas datang karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan investor mencari tempat yang aman di tengah ketidakpastian fiskal AS, dengan Kongres yang memperdebatkan RUU pajak yang luas.
Rabu (21/5) pukul 09.30 WIB, harga emas spot naik 0,2% pada US$ 3.293,98 per ons troi, setelah mencapai level tertinggi sejak 12 Mei di awal sesi.
Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2025 menguat 0,7% menjadi US$ 3.335 per ons troi.
Sentimen utama yang menopang emas berasal dari pelemahan dolar AS, yang turun ke level terendah sejak 8 Mei. Ini membuat emas yang diperdagangkan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
"Indeks dolar umum turun lebih dari satu poin penuh dalam 24 jam terakhir karena penurunan peringkat Moody's, ditambah skeptisisme tentang RUU pajak Trump terus melemahkan dolar," kata analis Marex Edward Meir.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 23.000 Jadi Rp 1.894.000 per Gram Hari Ini 21 Mei 2025
Trump pada hari Selasa mendesak sesama anggota Partai Republik di Kongres AS untuk bersatu di belakang RUU pemotongan pajak yang luas, tetapi tampaknya gagal meyakinkan segelintir orang yang masih bisa memblokir paket yang mencakup sebagian besar agenda domestiknya.
Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai aset safe haven selama ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.
"Dalam jangka menengah hingga panjang, kenaikan lebih lanjut dalam emas lebih disukai, meskipun jika ada berita utama kesepakatan perdagangan yang positif muncul, ini bisa menjadi hambatan bagi emas dalam upaya untuk merebut kembali level US$ 3.500," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem mengatakan kepada Economic Club of Minnesota bahwa meredakan ketegangan perdagangan akan memungkinkan pasar tenaga kerja tetap kuat dan inflasi tetap berada di jalur menuju target Fed sebesar 2%.
Para pedagang sekarang bertaruh bahwa Fed akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada bulan Oktober dan melihat sekitar 54 basis poin pemotongan pada akhir tahun 2025.