kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.278   36,02   0,44%
  • KOMPAS100 1.153   3,10   0,27%
  • LQ45 842   -0,01   0,00%
  • ISSI 285   0,04   0,01%
  • IDX30 443   1,93   0,44%
  • IDXHIDIV20 509   -1,74   -0,34%
  • IDX80 130   0,41   0,32%
  • IDXV30 135   -0,88   -0,65%
  • IDXQ30 141   0,31   0,22%

Harga Emas Naik Usai Sentuh Level Terendah Sepekan, Pasar Tunggu Data AS


Rabu, 05 November 2025 / 13:27 WIB
Harga Emas Naik Usai Sentuh Level Terendah Sepekan, Pasar Tunggu Data AS
ILUSTRASI. Harga emas dunia naik pada perdagangan Rabu (5/11/2025) waktu Asia, setelah sebelumnya turun ke level terendah hampir sepekan.. REUTERS/Ajay Verma


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia naik pada perdagangan Rabu (5/11/2025) waktu Asia, setelah sebelumnya turun ke level terendah hampir sepekan.

Kenaikan ini terjadi karena aksi beli murah (bargain hunting), sementara pasar juga menanti data ketenagakerjaan sektor swasta AS untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga selanjutnya.

Harga emas spot naik 0,9% menjadi US$3.965,49 per ons troi pada pukul 05.47 GMT. Sehari sebelumnya, emas anjlok lebih dari 1,5% dan sempat menyentuh level terendah sejak 30 Oktober.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember menguat 0,4% menjadi US$3.974,10 per ons troi.

Dolar AS Masih di Level Tinggi, Pasar Saham Asia Tertekan

Indeks dolar AS (DXY) bertahan di bawah level tertinggi tiga bulan yang disentuh pada sesi sebelumnya.

Baca Juga: Harga Emas Merosot ke Bawah US$ 4.000 per Ons Troi, Terdorong Penguatan Dolar AS

“Kenaikan harga emas saat ini lebih karena aksi beli murah dan sentimen risk-off yang meluas di pasar keuangan global, yang mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas,” ujar Jigar Trivedi, analis mata uang senior di Reliance Securities.

Sementara itu, bursa saham Asia melanjutkan penurunan mengikuti pelemahan di Wall Street. Kekhawatiran investor terhadap valuasi saham yang dinilai sudah terlalu tinggi membuat minat risiko menurun.

Fokus pada Data ADP dan Prospek Suku Bunga The Fed

Menurut Trivedi, emas masih berpotensi menghadapi tekanan jika laporan tenaga kerja ADP menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan.
“Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga tambahan tahun ini mulai memudar. Jika data ADP tinggi, harga emas bisa kembali turun ke kisaran US$3.900,” katanya.

Federal Reserve (The Fed) pekan lalu telah memangkas suku bunga, dan Ketua Jerome Powell memberi sinyal bahwa langkah tersebut mungkin menjadi pemangkasan terakhir tahun ini.

Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 69% terjadinya pemangkasan suku bunga pada Desember, turun dari lebih 90% sebelum pernyataan Powell.

Baca Juga: Emas Dunia Turun di Bawah US$4.000, Dolar AS Perkasa dan Ekspektasi The Fed Melemah

Beberapa pejabat The Fed juga menyampaikan pandangan berbeda mengenai langkah kebijakan moneter selanjutnya, di tengah minimnya data ekonomi resmi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown).

Kondisi ini membuat investor semakin mengandalkan laporan non-resmi seperti ADP National Employment Report yang akan dirilis hari ini.

Emas Tetap Diminati di Tengah Ketidakpastian

Meski tanpa imbal hasil (non-yielding asset), emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah dan periode ketidakpastian ekonomi.

Sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di US$4.381,21 per ons troi pada 20 Oktober, namun sejak itu telah terkoreksi sekitar 10%.

Selain emas, harga perak spot naik 1,1% menjadi US$47,62 per ons troi, platinum menguat 0,2% ke US$1.537,94, sedangkan palladium bergerak stabil di US$1.397,59 per ons troi.

Selanjutnya: Elnusa Umumkan Investasi Peralatan Coiled Tubing, Cementing & Fasilitas Laboratorium

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Frozen Food Fair 1-15 November 2025, So Good Beli 2 Diskon Rp 10.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×