Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Harga emas turun lebih dari 1% pada Senin (17/11/2025). Penurunan harga emas diakibatkan oleh sejumlah faktor seperti penguatan dolar AS dan berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve bulan depan.
Selain itu, investor menunggu rilis data ekonomi yang tertunda minggu ini yang dapat memberikan petunjuk arah kebijakan bank sentral AS tersebut.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 1,5% menjadi US$ 4.019,12 per ounce pada pukul 03.13 p.m. ET (20.13 GMT). Sementara kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,5% di US$ 4.074,5 per ounce.
Indeks dolar bergerak naik tipis, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Pasar sedang melihat pergerakan campuran yang naik-turun menjelang rilis serangkaian data ekonomi setelah pemerintahan AS kembali dibuka," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
“Untuk saat ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih rendah, dan hal itu mengikis optimisme terhadap emas,” tambahnya.
Baca Juga: Harta Karun Rp 3.200 Triliun! China Temukan Deposit Emas Terbesar Sepanjang Sejarah
Agenda ekonomi minggu ini mencakup data ketenagakerjaan September yang akan dirilis Kamis, serta risalah rapat terakhir The Fed pada Rabu, di mana bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Sementara itu, semakin banyak pejabat The Fed mempertahankan sikap hawkish terkait rencana pemangkasan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang 41% pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember — turun dari lebih dari 60% pekan lalu, menurut alat pemantau CME FedWatch.
Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson mengatakan bank sentral AS perlu “melangkah perlahan” dalam pemangkasan suku bunga lanjutan, karena kebijakan saat ini sedang menuju level yang kemungkinan tidak lagi menekan inflasi.
Emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) umumnya menguat ketika suku bunga rendah, karena emas tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset).
Analis Scotiabank memperkirakan harga emas akan berada di level US$ 3.800 per ounce pada 2026, dibandingkan dengan US$ 3.450 per ounce tahun ini, dengan alasan ketidakpastian ekonomi dan potensi penurunan suku bunga riil.
Tonton: Indonesia Peringkat 4 Cadangan Emas Terbesar Dunia, Lampaui AS dan China
Di pasar logam lainnya, harga perak spot turun 1,2% menjadi US$ 49,94 per ounce, platinum turun hampir 1% menjadi US$ 1.526,45, dan palladium melemah 0,4% menjadi US$ 1.379,02.
Kesimpulan
Harga emas global kembali melemah akibat:
- Penguatan dolar AS,
- Penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed,
- Sikap hawkish terbaru dari pejabat bank sentral AS,
- Pelaku pasar menunggu data ekonomi penting pekan ini.
Meskipun jangka pendek harga emas tertekan, beberapa analis tetap optimistis terhadap tren jangka panjang karena ketidakpastian ekonomi dan potensi penurunan suku bunga riil di masa depan.













