kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.598   47,00   0,28%
  • IDX 8.012   3,89   0,05%
  • KOMPAS100 1.117   1,06   0,10%
  • LQ45 809   -0,03   0,00%
  • ISSI 277   0,73   0,26%
  • IDX30 421   0,25   0,06%
  • IDXHIDIV20 482   -0,10   -0,02%
  • IDX80 123   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 132   0,04   0,03%
  • IDXQ30 134   -0,25   -0,18%

Harga Lebih Murah, Sarung Tangan Indonesia-Vietnam Incar Tahta Malaysia


Jumat, 19 September 2025 / 08:01 WIB
Harga Lebih Murah, Sarung Tangan Indonesia-Vietnam Incar Tahta Malaysia
ILUSTRASI. Rencana pembangunan fasilitas manufaktur sarung tangan Tiongkok di negara-negara tetangga ASEAN akan semakin memperkeruh prospek produsen sarung tangan terkemuka Malaysia.


Sumber: Free Malaysia Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Rencana pembangunan fasilitas manufaktur sarung tangan Tiongkok di negara-negara tetangga ASEAN akan semakin memperkeruh prospek produsen sarung tangan terkemuka Malaysia.

Melansir Free Malaysia Today, RHB Research menyatakan bahwa pembangunan fasilitas baru di Indonesia dan Vietnam menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap pangsa ekspor Malaysia di pasar AS.

Lembaga riset tersebut mengungkapkan, fasilitas-fasilitas ini dapat memproduksi hingga 10 miliar potong per tahun, setara dengan sekitar 6% dari total kapasitas gabungan lima produsen sarung tangan teratas Malaysia.

“Pemeriksaan saluran distribusi menunjukkan bahwa kapasitas baru oleh produsen Tiongkok di Indonesia akan mulai beroperasi pada Oktober 2025,” demikian pernyataan RHB Research, Kamis (18/9/2025).

Disebutkan bahwa kunjungan pabrik kemungkinan telah dimulai, dan pembeli besar biasanya memerlukan validasi pasca-kunjungan sekitar empat bulan sebelum melakukan pemesanan dalam jumlah besar. 

Baca Juga: Malaysia Bersiap Hapus Peredaran Vape dan Rokok Elektrik Secara Total

Dalam skenario terbaik, pengiriman dapat memakan waktu lima hingga delapan bulan sebelum dimulai, tambahnya.

"Kami memperkirakan harga jual rata-rata (ASP) untuk sarung tangan generik yang diproduksi di pabrik-pabrik baru ini akan lebih murah US$ 1-2 (per 1.000 buah) daripada US$ 18-19 yang saat ini ditawarkan oleh produsen Malaysia," katanya.

Perusahaan sarung tangan Tiongkok mendirikan pabrik di beberapa negara ASEAN terutama untuk menghindari tarif AS yang tinggi, menurunkan biaya produksi, dan mendiversifikasi rantai pasokan mereka. 

Strategi ini, yang terkadang disebut "Tiongkok plus satu", bertujuan untuk memitigasi risiko yang terkait dengan ketergantungan penuh pada manufaktur di Tiongkok.

RHB menyatakan bahwa ekspor sarung tangan Malaysia pulih 64% secara bulanan pada bulan Juli setelah empat bulan berturut-turut mengalami penurunan dan naik 6% secara tahunan.

Namun, sebagian besar peningkatan volume ekspor diarahkan ke pasar non-AS. AS kini menyumbang 45% dari ekspor sarung tangan Malaysia, turun dari 75% pada bulan Juni.

Baca Juga: Minyak Sawit Malaysia Makin Kuat, Uni Eropa Akui Sertifikasi MSPO

“Persaingan di luar AS masih jauh lebih ketat karena penetapan harga yang agresif oleh produsen Tiongkok, yang terus melemahkan pesaing regional,” tambahnya.

Selanjutnya: 5 Cara Merawat Kuku agar Terlihat Cantik dan Sehat, Mudah kok

Menarik Dibaca: 5 Cara Merawat Kuku agar Terlihat Cantik dan Sehat, Mudah kok




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×