Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga minyak stabil pada perdagangan awal hari Senin, setelah penurunan lebih dari 7% minggu lalu karena kekhawatiran tentang permintaan di Tiongkok, importir minyak terbesar dunia, dan meredanya kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan di Timur Tengah.
Senin (21/10) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2024 naik 8 sen atau 0,11% menjadi US$ 73,14 per barel. Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2024 juga menguat 10 sen, atau 0,14% ke US$ 69,32 per barel.
Brent telah turun lebih dari 7% di minggu lalu. Sedangkan, WTI anjlok sekitar 8%.
Itu menandai penurunan mingguan kontrak terbesar sejak 2 September, karena melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan turunnya premi risiko di Timur Tengah.
Baca Juga: Harga Minyak Anteng Meski Iran-Israel Diambang Perang, Ini Penyebabnya!
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa ada peluang untuk "berurusan dengan Israel dan Iran dengan cara yang mengakhiri konflik untuk sementara waktu".
Namun, konflik di Timur Tengah meningkat selama akhir pekan ketika Israel pada hari Minggu mengatakan sedang bersiap untuk menyerang lokasi-lokasi di ibu kota Lebanon, Beirut, yang terkait dengan operasi keuangan Hizbullah.
China pada pagi ini memangkas suku bunga pinjaman acuan seperti yang diantisipasi, bagian dari paket langkah-langkah stimulus yang lebih luas untuk menghidupkan kembali ekonomi.
Data pada hari Jumat (18/10) menunjukkan bahwa ekonomi China tumbuh pada laju paling lambat sejak awal 2023 pada kuartal ketiga, yang memicu meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan minyak.
Di sisi pasokan, minggu lalu, perusahaan-perusahaan energi AS memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk keempat kalinya dalam lima minggu, menurut laporan yang diawasi ketat oleh perusahaan jasa energi Baker Hughes pada hari Jumat. Jumlah rig turun satu menjadi 585.