kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Harga Minyak Dibuka Anjlok 1% Hari Ini, Usai Trump Kerek Tarif China Jadi 125%


Kamis, 10 April 2025 / 08:40 WIB
Harga Minyak Dibuka Anjlok 1% Hari Ini, Usai Trump Kerek Tarif China Jadi 125%
ILUSTRASI. harga minyak mentah kembali melemah 1% di pagi ini (10/4)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga minyak anjlok sekitar 1% di awal perdagangan hari ini karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan perang dagang dengan China, bahkan saat ia mengumumkan jeda 90 hari pada tarif yang ditujukan ke negara lain.

Kamis (10/4) pukul 08.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun 73 sen atau 1,1% menjadi US$ 64,73 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2025 melemah 49 sen atau 0,8% ke US$ 61,86 per barel.

Harga acuan telah ditutup menguat 4% pada hari Rabu setelah turun sebanyak 7% di awal sesi tersebut.

Baca Juga: Harga Minyak Sukses Ditutup Menguat 4% Usai Trump Umumkan Jeda Tarif 90 Hari

Sentimen bagi harga minyak datang setelah Trump menaikkan tarif untuk China menjadi 125% dari tarif 104% yang diumumkan sebelumnya, dan berlaku segera.

Kenaikan tarif tersebut terjadi setelah China juga mengumumkan pungutan impor tambahan atas barang-barang AS, dengan mengenakan tarif sebesar 84% mulai hari ini.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS naik sebesar 2,6 juta barel dalam seminggu hingga 4 April, menurut Badan Informasi Energi. Realisasi itu hampir 2 kali lipat dari ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan sebesar 1,4 juta barel.

Jaringan pipa minyak Keystone dari Kanada ke Amerika Serikat tetap ditutup pada hari Rabu setelah terjadi tumpahan minyak di dekat Fort Ransom, North Dakota, sementara rencana untuk mengembalikannya ke layanan sedang dievaluasi, kata operatornya, South Bow.

Selanjutnya: Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Menarik Dibaca: Daftar Promo Hokben Hemat Tebus Murah April, Ragam Menu Spesial Mulai Rp 5.000 Saja



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×