kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Harga minyak dunia akan terus naik hingga 2022, begini perkiraan Bank Dunia


Kamis, 17 Desember 2020 / 13:58 WIB
Harga minyak dunia akan terus naik hingga 2022, begini perkiraan Bank Dunia
ILUSTRASI. Pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab penurunan konsumsi dan harga minyak dunia.


Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menjelang tutup tahun 2020, Bank Dunia memperkirakan, harga minyak dunia akan kembali naik di 2021, bahkan hingga 2022 mendatang.

Dalam laporan bertajuk Ekonomi Rusia yang rilis Rabu (16/12), Bank Dunia memprediksikan, harga minyak akan menyentuh angka US$ 44 per barel sepanjang 2021 dan US$ 50 per barel pada 2022.

"Harga minyak diperkirakan akan naik menjadi US$ 44 per barel di 2021 dan US$ 50 per barel pada 2022, dari proyeksi US$ 41 per barel di 2020," kata Bank Dunia, seperti dikutip TASS.

Beberapa faktor yang memengaruhi prediksi Bank Dunia tersebut antara lain kelangsungan pandemi Covid-19 di tahun-tahun mendatang. 

Baca Juga: Stok minyak AS turun dan permintaan yang kuat di Asia dorong harga minyak menguat 1%

Meskipun status pendemi dicabut, kecepatan pengembangan dan pendistribusian vaksin yang dianggap aman dan efektif juga akan memengaruhi harga minyak global.

"Lonjakan tingkat infeksi yang mengakibatkan skema lockdown yang lebih ketat serta pembatasan perjalanan akan memengaruhi permintaan minyak secara signifikan lebih dari komoditas lain," sebut Bank Dunia.

Tapi, Bank Dunia mengungkapkan, jika vaksin dikembangkan dan didistribusikan lebih cepat dari perkiraan saat ini, konsumsi minyak akan mengalami pemulihan yang lebih kuat pada 2021.

Status pandemi Covid-19 yang WHO tetapkan pada Maret 2020 lalu akan berdampak sangat panjang pada konsumsi minyak. Bank Dunia memperkirakan, konsumsi minyak dunia di 2021 bisa 5% lebih rendah dari rata-rata di masa sebelum pandemi.

Selanjutnya: Terkerek Vaksin, Harga Minyak Cetak Rekor Tertinggi Sejak Maret


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×