kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.596   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.129   78,31   0,97%
  • KOMPAS100 1.122   15,87   1,44%
  • LQ45 781   8,78   1,14%
  • ISSI 292   3,00   1,04%
  • IDX30 407   3,70   0,92%
  • IDXHIDIV20 457   2,67   0,59%
  • IDX80 123   1,56   1,28%
  • IDXV30 132   1,60   1,23%
  • IDXQ30 128   0,79   0,62%

Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (16/10) Pagi, Brent ke US$62,48 & WTI ke US$58,81


Kamis, 16 Oktober 2025 / 09:03 WIB
Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (16/10) Pagi, Brent ke US$62,48 & WTI ke US$58,81
ILUSTRASI. An oil pump jack pumps oil in a field near Calgary, Alberta, July 21, 2014. Pump jacks are used to pump crude oil out of the ground after an oil well has been drilled. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia naik sekitar 1% pada awal perdagangan Kamis (16/10/2025).

Setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan menghentikan pembelian minyak dari Rusia, negara yang selama ini memasok sekitar sepertiga kebutuhan impor energi India.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 57 sen atau 0,9% menjadi US$62,48 per barel pada pukul 00.46 GMT. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) menguat 54 sen atau 0,9% ke level US$58,81 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Terdorong Janji India untuk Menghentikan Pembelian dari Rusia

Kedua kontrak sempat menyentuh posisi terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya, tertekan oleh kekhawatiran atas ketegangan perdagangan AS–China serta peringatan dari Badan Energi Internasional (IEA) tentang potensi surplus besar tahun depan akibat peningkatan produksi dari OPEC+ dan produsen non-OPEC di tengah lemahnya permintaan global.

Trump pada Rabu menyatakan bahwa India akan menghentikan pembelian minyak dari pemasok utamanya, Rusia.

Ia menambahkan, Washington akan berupaya meminta China melakukan hal serupa sebagai bagian dari strategi AS untuk memangkas pendapatan energi Moskow dan menekan Presiden Vladimir Putin agar bernegosiasi soal perdamaian di Ukraina.

India dan China merupakan dua pembeli terbesar minyak mentah Rusia yang dikirim lewat jalur laut.

Selama berbulan-bulan, Modi menolak tekanan AS untuk menghentikan impor tersebut dengan alasan kebutuhan energi nasional yang besar.

Baca Juga: Trump Umumkan India Setuju Stop Beli Minyak Rusia, China Jadi Target Berikutnya

“Secara marginal, ini merupakan sentimen positif bagi harga minyak karena menghilangkan salah satu pembeli utama (India) dari pasar minyak Rusia,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG.

Investor kini menanti rilis data mingguan persediaan minyak AS dari Energy Information Administration (EIA) pada Kamis malam, setelah laporan American Petroleum Institute (API) menunjukkan hasil yang beragam.

Menurut sumber pasar, stok minyak mentah AS naik 7,36 juta barel dalam sepekan yang berakhir 10 Oktober, sementara persediaan bensin meningkat 2,99 juta barel dan distilat turun 4,79 juta barel dibanding minggu sebelumnya.

Penurunan stok distilat mengindikasikan peningkatan permintaan bahan bakar diesel, namun kenaikan persediaan minyak mentah dan bensin menunjukkan permintaan bahan bakar di AS, konsumen minyak terbesar dunia masih lesu.

Analis memperkirakan stok minyak mentah AS naik sekitar 0,3 juta barel pekan lalu.

Selanjutnya: Rekor Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 16 Oktober 2025 Tembus Rp 2,4 Juta

Menarik Dibaca: Rekor Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 16 Oktober 2025 Tembus Rp 2,4 Juta




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×