kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.796   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.615   -28,90   -0,33%
  • KOMPAS100 1.190   -6,05   -0,51%
  • LQ45 846   -6,19   -0,73%
  • ISSI 308   -0,93   -0,30%
  • IDX30 437   -2,01   -0,46%
  • IDXHIDIV20 509   -5,32   -1,04%
  • IDX80 133   -0,64   -0,48%
  • IDXV30 139   -0,03   -0,02%
  • IDXQ30 140   -1,11   -0,79%

Harga Minyak Dunia Turun Selasa (30/12): Brent ke US$61,73 dan WTI ke US$57,88


Selasa, 30 Desember 2025 / 09:15 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Selasa (30/12): Brent ke US$61,73 dan WTI ke US$57,88
ILUSTRASI. Harga minyak (REUTERS/Pascal Rossignol)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia melemah tipis pada perdagangan awal Selasa (30/12/2025), setelah melonjak lebih dari 2% pada sesi sebelumnya.

Pelemahan ini terjadi seiring aksi ambil untung di pasar komoditas, meski meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina tetap memicu kekhawatiran gangguan pasokan global.

Baca Juga: Enam Perusahaan China Debut IPO di Hong Kong, Raup US$900 Juta Tutup Tahun Cemerlang

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent kontrak Februari yang berakhir Selasa turun 21 sen atau 0,3% ke level US$61,73 per barel pada pukul 01.50 GMT.

Kontrak Brent yang lebih aktif untuk pengiriman Maret diperdagangkan di US$61,30 per barel, turun 19 sen atau 0,3%.

Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) melemah 20 sen atau 0,3% ke US$57,88 per barel.

Pada sesi sebelumnya, kedua kontrak minyak tersebut ditutup melonjak lebih dari 2% setelah Rusia menuduh Ukraina berupaya menyerang kediaman Presiden Vladimir Putin, yang memicu kekhawatiran potensi gangguan pasokan energi.

Baca Juga: Dolar AS Stabil Jelang Rilis Risalah The Fed di Akhir 2025 yang Suram

Analis Marex Ed Meir menilai, tekanan jual saat ini sebagian besar dipicu oleh koreksi tajam di pasar logam mulia.

“Pelemahan yang terlihat sekarang kemungkinan merupakan efek rambatan dari koreksi signifikan di logam mulia, yang biasanya berdampak ke hampir seluruh komoditas,” ujar Meir.

Harga logam mulia anjlok tajam pada Senin, dengan perak dan platinum turun dari level tertinggi sepanjang masa akibat aksi ambil untung investor setelah reli kuat.

Meski demikian, risiko geopolitik masih membayangi pasar minyak. Ukraina telah membantah tuduhan Rusia sebagai tidak berdasar dan menyebutnya sebagai upaya untuk merusak proses perundingan damai.

Namun, eskalasi ketegangan tetap berpotensi memicu kembali kekhawatiran gangguan pasokan dan mendorong harga minyak naik.

Baca Juga: Dragonfly: Google hingga Apple Berpeluang Rilis Crypto Wallet Tahun 2026

Pasar juga mencermati perkembangan di Timur Tengah, setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan Amerika Serikat dapat mendukung serangan besar lainnya terhadap Iran jika negara tersebut kembali mengembangkan program rudal balistik atau senjata nuklir.

Trump juga memperingatkan kelompok Hamas agar melucuti senjata, seraya mendorong dimulainya fase kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Dari sisi pasokan, Arab Saudi eksportir minyak terbesar dunia diperkirakan akan kembali menurunkan harga resmi minyak Arab Light untuk pengiriman Februari ke Asia, bulan ketiga berturut-turut. Langkah ini sejalan dengan melemahnya harga spot akibat pasokan yang melimpah, menurut sumber pasar.

“Pergerakan harga minyak cenderung melemah menuju kuartal I 2026, karena pasar menghadapi kelebihan pasokan minyak yang semakin nyata,” pungkas Meir.

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas untuk Perdagangan Selasa (30/12)

Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas untuk Perdagangan Selasa (30/12)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×