kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   35.000   1,84%
  • USD/IDR 16.295   40,00   0,25%
  • IDX 7.045   -20,25   -0,29%
  • KOMPAS100 1.022   -2,15   -0,21%
  • LQ45 795   -1,03   -0,13%
  • ISSI 224   -0,62   -0,28%
  • IDX30 416   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 491   -2,15   -0,44%
  • IDX80 115   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,37   -0,31%
  • IDXQ30 136   -0,37   -0,27%

Harga Minyak Melonjak Pasca OPEC+ Mempertahankan Kenaikan Produksi pada Juli


Senin, 02 Juni 2025 / 14:12 WIB
Harga Minyak Melonjak Pasca OPEC+ Mempertahankan Kenaikan Produksi pada Juli
ILUSTRASI. Harga minyak melonjak lebih dari US$ 1 per barel pada Senin (2/6) setelah OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi pada bulan Juli. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak melonjak lebih dari US$ 1 per barel pada Senin (2/6) setelah OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi pada bulan Juli dengan jumlah yang sama seperti yang dilakukannya pada masing-masing dari dua bulan sebelumnya, yang melegakan mereka yang mengharapkan peningkatan yang lebih besar.

Mengutip Reuters, Senin (2/6), harga minyak mentah Brent berjangka naik US$ 1,46, atau 2,33%, menjadi US$ 64,24 per barel pada pukul 06.26 GMT setelah ditutup 0,9% lebih rendah pada hari Jumat. 

Minyak mentah West Texas Intermediate AS berada pada harga US$ 62,45 per barel, naik US$ 1,66, atau 2,73%, setelah penurunan 0,3% pada sesi sebelumnya.

Kedua kontrak tersebut turun lebih dari 1% minggu lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak 1,5% di Pagi Ini (2/6), Ditopang Keputusan Produksi OPEC+

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya pada Sabtu (31/5) memutuskan untuk menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada bulan Juli, bulan ketiga kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ meningkatkan produksi dalam jumlah yang sama, karena berupaya merebut kembali pangsa pasar dan menghukum produsen yang kelebihan produksi.

Kelompok tersebut diharapkan untuk membahas kenaikan produksi yang lebih besar.

"Jika mereka melakukannya dengan jumlah yang lebih besar, maka harga pembukaan hari Senin akan sangat buruk," tulis analis Harry Tchilinguirian dari Onyx Capital Group di LinkedIn.

Para pedagang minyak mengatakan kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari telah diperhitungkan dalam harga berjangka Brent dan WTI.

"Motif utama berpusat pada menghukum anggota OPEC+ seperti Irak dan Kazakhstan yang terus-menerus memproduksi di atas kuota yang dijanjikan," kata Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Kazakhstan telah memberi tahu OPEC bahwa mereka tidak bermaksud mengurangi produksi minyaknya, menurut laporan hari Kamis oleh kantor berita Rusia Interfax yang mengutip wakil menteri energi Kazakhstan.

Ke depannya, analis Goldman Sachs mengantisipasi OPEC+ akan menerapkan peningkatan produksi terakhir sebesar 410.000 barel per hari pada bulan Agustus.

"Fundamental minyak spot yang relatif ketat, data aktivitas global yang kuat, dan dukungan musim panas terhadap permintaan minyak menunjukkan bahwa perlambatan permintaan yang diharapkan tidak mungkin cukup tajam untuk menghentikan peningkatan produksi saat memutuskan tingkat produksi bulan Agustus pada tanggal 6 Juli," kata bank tersebut dalam sebuah catatan tertanggal Minggu.

Baca Juga: Harga Referensi Minyak Sawit Turun di Juni 2025

Sementara itu, rendahnya tingkat persediaan bahan bakar AS telah memicu kekhawatiran pasokan menjelang ekspektasi untuk musim badai di atas rata-rata, kata analis.

"Yang lebih menggembirakan adalah lonjakan besar dalam permintaan tersirat bensin menjelang apa yang dianggap sebagai awal musim berkendara di AS," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, seraya menambahkan bahwa kenaikan hampir 1 juta barel per hari adalah kenaikan mingguan tertinggi ketiga dalam tiga tahun terakhir.

Para pedagang juga mencermati dampak dari harga yang lebih rendah pada produksi minyak mentah AS yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 13,49 juta barel per hari pada bulan Maret.

Minggu lalu, jumlah rig minyak yang beroperasi di AS turun untuk minggu kelima, turun empat menjadi 461, terendah sejak November 2021, kata Baker Hughes dalam laporan mingguannya pada hari Jumat.

Selanjutnya: Muzani Mengaku Belum Dengar Rencana Prabowo Reshuffle Menteri

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Panin di Bulan Juni 2025, Tertinggi 4,25%




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×