kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak mencapai level terendah sejak 1999


Senin, 20 April 2020 / 19:27 WIB
Harga minyak mencapai level terendah sejak 1999
ILUSTRASI. Harga minyak dunia jatuh pada Senin (20/4), dengan kontrak berjangka minyak mentah AS mencapai level terendah sejak 1999.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak dunia jatuh pada Senin (20/4), dengan kontrak berjangka minyak mentah WTI mencapai level terendah sejak 1999.

Harga minyak turun tertekan kekhawatiran bahwa penyimpanan minyak mentah Amerika Serikat (AS) akan segera penuh, sementara perusahaan minyak bersiap melaporkan pendapatan kuartalan terburuk sejak krisis keuangan.

Harga minyak Brent turun US$ 1,12, atau 4% ke level $ 26,96 per barel pada 1008 GMT.

Semehtara harga minyak WTI untuk kontrak pengiriman bulan Mei 2020 turun US$ 4,79, atau 26,2% ke level terendah sejak Maret 1999 sebesar US$ 13,48.

Baca Juga: Harga minyak dunia anjlok, ini kata sejumlah ekonom

Reuters melaporkan, volume minyak yang disimpan di penyimpanan AS, terutama di titik pengiriman Cushing untuk kontrak West Texas Intermediate (WTI) A.S. di Oklahoma, meningkat karena kilang melancarkan kembali aktivitas dalam menghadapi permintaan yang lemah.

“Karena produksi terus relatif tanpa cedera, penyimpanan terisi dari hari ke hari. Dunia semakin sedikit menggunakan minyak dan produsen sekarang merasakan bagaimana hal ini menerjemahkan harga, ”kata kepala pasar minyak Rystad, Bjornar Tonhaugen.

Minyak dalam penyimpanan tanker terapung juga diperkirakan mencapai 160 juta barel.

Sentimen bearish diperkuat oleh perkiraan konsumsi minyak yang diturunkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA).

Industri minyak telah mengurangi produksi dengan cepat untuk mengimbangi penurunan 30% permintaan bahan bakar di seluruh dunia.

Pemotongan produksi dari OPEC dan sekutu-sekutu termasuk Rusia akan berlaku mulai Mei 2020. Grup OPEC + telah sepakat untuk mengurangi output sebesar 9,7 juta barel per hari.

Pejabat di Arab Saudi telah memperkirakan pengurangan pasokan global dari produsen minyak dapat mencapai hampir 20 juta barel per hari, tetapi itu termasuk pemotongan sukarela dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan Kanada.

Baca Juga: Harga BBM berpeluang turun Rp 1.000 - Rp 1.500 per liter, begini perhitungannya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×