kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Mentah Kembali Memanas, Brent dan WTI Ditutup Melonjak 6%


Rabu, 13 April 2022 / 06:03 WIB
Harga Minyak Mentah Kembali Memanas, Brent dan WTI Ditutup Melonjak 6%
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kembali memanas


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ditutup menguat karena penguncian di Shanghai dilonggarkan. Katalis tambahan datang dari produksi kondensat minyak dan gas Rusia yang turun ke level terendah 2020 dan OPEC memperingatkan tidak mungkin untuk menggantikan potensi kehilangan pasokan dari Rusia.

Selasa (12/4), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2022 naik US$ 6,16 atau 6,3% dan ditutup di US$ 104,64 per barel.

Serupa, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Mei 2020 melonjak $6,31 atau 6,7%  dan menetap di US$ 100,60 per barel.

Pada perdagangan Senin (11/4), kedua harga minyak acuan itu turun sekitar 4%.

Baca Juga: Lonjakan Harga Paladium Tidak Akan Bertahan Lama

Sentimen bagi minyak datang dari setelah Shanghai mengatakan lebih dari 7.000 unit perumahan telah diklasifikasikan sebagai daerah berisiko rendah setelah melaporkan tidak ada infeksi baru selama 14 hari. Distrik telah mengumumkan kompleks mana yang dapat dibuka.

Sementara itu, OPEC memperingatkan tidak mungkin mengganti 7 juta barel per hari minyak Rusia dan ekspor cairan lainnya yang hilang jika terjadi sanksi atau tindakan sukarela.

Produksi kondensat minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari (bph) pada hari Senin ke level terendah sejak Juli 2020, dua sumber yang mengetahui data mengatakan pada hari Selasa. Ini terjadi karena sanksi dan kendala logistik menghambat perdagangan.

Sumber mengatakan produksi minyak rata-rata Rusia turun lebih dari 6% menjadi 10,32 juta barel per hari pada periode 1-11 April. Padahal di Maret 2022, rata-rata produksi minyak Rusia masih 11,01 juta per hari.

Uni Eropa belum mengembargo minyak Rusia, tetapi beberapa menteri luar negeri mengatakan opsi itu ada di meja.

"Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di atas meja," tulis Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

OPEC pada hari Selasa menurunkan perkiraan produksi cairan Rusia sebesar 530.000 barel per hari untuk 2022, tetapi juga memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia, mengutip dampak invasi Rusia ke Ukraina, melonjaknya harga minyak mentah dan kebangkitan pandemi di China.

Baca Juga: Harga Logam Mulia Masih Merangkak Naik di Tengah Konflik

Indian Oil Corp (IOC), yang membeli Ural Rusia dalam tender sebelumnya, telah menghapus grade dari tender minyak mentah terbarunya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Senin bahwa membeli lebih banyak minyak dari Rusia bukanlah kepentingan India.

Negara-negara anggota IEA berencana untuk melepaskan 240 juta barel selama enam bulan ke depan dari Mei dalam upaya untuk menenangkan pasar.

Sementara rilis akan mengurangi keketatan langsung, analis menyarankan itu tidak akan menyelesaikan defisit struktural, dan stok perlu diisi ulang.

Jajak pendapat awal Reuters menunjukkan persediaan minyak mentah AS kemungkinan telah meningkat 1,4 juta barel dalam seminggu hingga 8 April. Kenaikan itu terjadi setelah stok minyak mentah AS turun selama tiga minggu berturut-turut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×