kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Harga Minyak Naik, Ketegangan Israel-Iran Picu Kekhawatiran Gangguan Pasokan


Senin, 16 Juni 2025 / 07:46 WIB
Harga Minyak Naik, Ketegangan Israel-Iran Picu Kekhawatiran Gangguan Pasokan
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak naik pada awal perdagangan di pasar Asia, Senin (16/6/2025), setelah Israel dan Iran kembali saling melancarkan serangan pada Minggu. 

Eskalasi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas ke wilayah regional dan mengganggu ekspor minyak dari kawasan Timur Tengah.

Minyak mentah Brent berjangka tercatat naik sebesar US$ 1,70 atau 2,3% menjadi US$ 75,93 per barel pada pukul 22.53 waktu setempat. 

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,62 atau 2,2% menjadi US$ 74,60 per barel. 

Baca Juga: Harga Minyak Naik Hampir 2% Akibat Sanksi Baru terhadap Iran & Penguatan Pasar Saham

Pada awal sesi, harga minyak sempat melonjak lebih dari US$ 4. Pada perdagangan Jumat lalu, kedua patokan minyak ditutup menguat sekitar 7%, setelah sempat naik lebih dari 13% ke level tertinggi sejak Januari.

Konflik terbaru antara Israel dan Iran menimbulkan korban sipil serta memperbesar kekhawatiran akan pecahnya perang regional. Kedua militer telah mengimbau warga sipil lawan untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan lanjutan.

Kekhawatiran pasar juga mengarah pada potensi gangguan di Selat Hormuz, jalur pelayaran vital tempat sekitar seperlima dari konsumsi minyak global, sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari (bph), melintas setiap hari, termasuk minyak mentah, kondensat, dan produk bahan bakar lainnya.

Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan agar Israel dan Iran dapat menegosiasikan gencatan senjata, namun ia juga mengatakan bahwa terkadang negara harus berjuang terlebih dahulu. 

Baca Juga: Harga Minyak Naik Terdorong Sanksi Baru Iran dan Penurunan Stok AS

Ia menegaskan dukungan AS terhadap Israel, namun enggan menjawab apakah ia telah meminta Israel untuk menghentikan serangan ke Iran.

Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz berharap pertemuan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) yang berlangsung di Kanada dapat menghasilkan kesepakatan untuk meredakan konflik dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

Namun di sisi lain, menurut sumber yang mengetahui komunikasi diplomatik, Iran telah menyampaikan kepada mediator dari Qatar dan Oman bahwa pihaknya tidak bersedia bernegosiasi gencatan senjata selama masih diserang oleh Israel.

Iran, yang merupakan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), saat ini memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak per hari dan mengekspor lebih dari 2 juta barel minyak serta bahan bakar setiap harinya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 5 Hari Beruntun Selasa (25/3), Brent ke US$73,27 & WTI ke US$69,37

Menurut para analis dan pengamat OPEC, kapasitas cadangan OPEC dan mitranya termasuk Rusia untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi gangguan pasokan kira-kira setara dengan volume produksi minyak Iran.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×