Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia bergerak menguat pada perdagangan Kamis (20/11/2025), bangkit dari penurunan sesi sebelumnya, seiring pasar mencermati proposal terbaru Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang di Ukraina serta mendekatnya tenggat penghentian operasi dengan dua raksasa minyak Rusia.
Melansir Reuters, pukul 01.42 GMT, minyak mentah Brent naik 21 sen atau 0,33% ke US$63,72 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 24 sen atau 0,40% ke US$59,68 per barel.
Kenaikan ini terjadi setelah kedua benchmark anjlok hampir 2% pada Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Bitcoin Ambles: Harga Jatuh di Bawah US$ 89.000, Ini Penyebabnya Menurut Analis
Sentimen berbalik setelah laporan Reuters menyebut bahwa AS telah memberi sinyal kepada Ukraina untuk menerima kerangka perdamaian yang disusun Washington, termasuk kesediaan melepas sebagian wilayah dan senjata tertentu, menurut dua sumber yang mengetahui pembahasan tersebut.
Sebagai bagian dari upaya menekan Rusia dan mendorong penyelesaian perang, Washington memberlakukan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, dua produsen dan eksportir minyak terbesar Rusia.
Tenggat waktu bagi perusahaan global untuk menghentikan operasi dengan kedua entitas tersebut akan berakhir pada 21 November.
Dalam langkah antisipatif, Rosneft dilaporkan telah menurunkan kepemilikannya di Kurdistan Pipeline Company operator jalur pipa utama di Kurdistan Irak hingga di bawah 50% guna melindungi anak usaha ekspor minyaknya dari dampak sanksi AS.
Baca Juga: Dolar Berotot Kamis (20/11) Pagi, Yen Lesu di Tengah Meredupnya Harapan The Fed Rate
“Kami mempertahankan bias bullish pada harga minyak selama tetap berada di atas level terendah tahun ini, sekitar US$55,” ujar Tony Sycamore, analis pasar di IG, dalam catatannya.













