kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Harga Minyak Relatif Stabil di Tengah Isu Venezuela dan Ketegangan Rusia-Ukraina


Selasa, 23 Desember 2025 / 19:41 WIB
Harga Minyak Relatif Stabil di Tengah Isu Venezuela dan Ketegangan Rusia-Ukraina
ILUSTRASI. CANADA-OIL/FLARING (REUTERS/Todd Korol)


Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak dunia bergerak relatif stabil pada Selasa 23 Desember 2025, seiring potensi penjualan minyak mentah Venezuela yang disita Amerika Serikat diimbangi oleh meningkatnya kekhawatiran gangguan pasokan akibat serangan Ukraina terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan Rusia.

Harga minyak mentah Brent naik 6 sen menjadi US$ 62,13 per barel pada pukul 12.21 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat menguat 2 sen ke level US$ 58,03 per barel.

Sehari sebelumnya, harga minyak melonjak lebih dari 2%. Brent mencatat kenaikan harian terbesar dalam dua bulan, sedangkan WTI mengalami penguatan tertinggi sejak 14 November.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Tipis Selasa (23/12) Pagi, Cermati Pasokan Venezuela & Rusia

Analis Rystad Energy, Janiv Shah mengatakan pasar saat ini berada di antara faktor bearish akibat kelebihan pasokan dan kekhawatiran terbaru terkait pasokan. Kekhawatiran tersebut mencakup blokade Amerika Serikat yang menekan pengapalan dan ekspor minyak Venezuela, serta meningkatnya konflik antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan kapal dan pelabuhan.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin menyatakan AS akan menyimpan atau menjual minyak yang disitanya di lepas pantai Venezuela dalam beberapa pekan terakhir. Penyitaan tersebut merupakan bagian dari langkah AS, termasuk “blokade” terhadap kapal tanker minyak yang masuk dan keluar dari negara Amerika Selatan itu di bawah rezim sanksi.

Barclays dalam catatan tertanggal Senin memperkirakan pasar minyak global masih akan mengalami pasokan berlimpah pada paruh pertama 2026. Namun, bank tersebut menambahkan bahwa surplus minyak diproyeksikan menyusut menjadi sekitar 700.000 barel per hari pada kuartal keempat 2026. Gangguan pasokan yang berkepanjangan berpotensi memperketat pasar lebih lanjut.

Di sisi geopolitik, pasukan Rusia menyerang pelabuhan Odesa di Laut Hitam, Ukraina, pada Senin malam, merusak fasilitas pelabuhan dan sebuah kapal. Serangan ini merupakan yang kedua di wilayah tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam. Sementara itu, serangan drone Ukraina merusak dua kapal dan dua dermaga, serta memicu kebakaran di sebuah desa di wilayah Krasnodar, Rusia.

Baca Juga: Pemuatan Minyak Venezuela Melambat, Kapal Berbalik Arah Usai Intersepsi AS

Ukraina juga menargetkan logistik maritim Rusia, dengan fokus pada kapal tanker minyak “armada bayangan” yang berupaya menghindari sanksi internasional terhadap Moskow.

Selanjutnya: Bunga Tinggi Masih Jadi Andalan Bank Digital dalam Menjaring Dana Kelolaan

Menarik Dibaca: KAI Dorong Pelanggan Manfaatkan Access by KAI untuk Mudahkan Perjalanan Nataru




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×