Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak stabil pada hari Selasa setelah jatuh di awal sesi sebelumnya, di tengah kekhawatiran investor bahwa masalah sektor perbankan baru-baru ini akan membebani ekonomi global dan membatasi permintaan minyak mentah.
Selasa (21/3) pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2023 naik 5 sen ke US$ 73,84 per barel.
Sejalan, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April 2023 naik 9 sen menjadi US$ 67,73 per barel. Di sesi sebelumnya, baik Brent dan WTI turun sekitar US$ 3 per barel sebelum ditutup menguat.
Kontrak WTI April berakhir pada hari Selasa dan Mei adalah kontrak paling aktif untuk WTI.
Baca Juga: Harga Komoditas Energi Kompak Melemah, Simak Prospeknya di 2023
Sedikit kenaikan harga hari Selasa terjadi setelah kesepakatan bersejarah di mana UBS, bank terbesar di Swiss, setuju untuk membeli Credit Suisse dalam upaya menyelamatkan bank.
Setelah pengumuman perjanjian, bank sentral utama, termasuk Federal Reserve dan Bank European Central Bank, mengindikasikan bahwa mereka akan meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung bank lain.
Pejabat G7, sementara itu, mengatakan Kelompok tersebut tidak mungkin merevisi batas harga minyak Rusia sebesar US$ 60 per barel seperti yang direncanakan.
Para pejabat mengatakan duta besar negara-negara Uni Eropa diberi tahu oleh Komisi Eropa selama akhir pekan tidak ada keinginan mendesak di antara kelompok itu untuk segera meninjau harga minyak.
OPEC+, yang mencakup negara-negara pengekspor minyak utama dunia dan sekutunya termasuk Rusia, akan mengadakan pertemuan pada 3 April. Kelompok tersebut sepakat pada Oktober untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari hingga akhir 2023.